ISIS Akui Bertanggung Jawab Atas Penyanderaan di Melbourne  

Reporter

Selasa, 6 Juni 2017 09:53 WIB

Seorang polisi wanita Australia di dekat lokasi ditembaknya seorang pria bersenjata yang menyandera wanita di Melbourne, Australia pada 5 Juni 2017. AAP/Christine McGinn/via REUTERS

TEMPO.CO, Melbourne – Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas aksi penembakan dan penyanderaan di Melbourne, Australia. Dua pria dilaporkan tewas dalam insiden yang terjadi pada Senin petang, 5 Juni 2017, waktu setempat.

Seperti dilansir AFP, Selasa, 6 Juni 2017, kantor berita Amaq, yang berafiliasi dengan ISIS, mengungkapkan pelaku serangan Melbourne adalah seorang milisi ISIS.

"Serangan di Melbourne, Australia, dilakukan salah satu tentara ISIS, yang merespons seruan untuk menargetkan negara koalisi," demikian pernyataan yang dipublikasikan Amaq.

Baca: Penyanderaan di Melbourne, Dua Orang Dilaporkan Tewas

Kejadian berawal dari aksi seorang pria bersenjata yang menyandera seorang perempuan di Buckingham Serviced Apartments di Bay Street, Brighton, sekitar 11 kilometer dari pusat bisnis Melbourne.

Polisi menembak pelaku dan menemukan jasad seorang pria lainnya di lokasi kejadian. Tiga polisi, juga sandera, terluka akibat insiden tersebut. Untungnya, cedera itu tak sampai mengancam jiwa.

Sebelumnya, di tengah kejadian, seorang pria menghubungi media Channel 7 Melbourne. Ia mengatakan, "Ini untuk ISIS, ini untuk Al Qaeda." Sementara itu, suara teriakan perempuan terdengar di latar belakang.

Kepolisian Negara Bagian Victoria, Australia, mengonfirmasi mereka menganggap insiden penyanderaan tersebut sebagai aksi terorisme.

Namun Wakil Komisioner Polisi Graham Ashton mengatakan belum jelas apakah insiden tersebut telah direncanakan sebelumnya.

"Kami menganggapnya sebagai aksi terorisme. Sebab, kami meyakini pelaku mempunyai niat seperti itu," kata Ashton kepada Channel 7.

Polisi dikerahkan ke Buckingham Serviced Apartments pukul 16.00 waktu setempat setelah mendapat laporan terjadinya ledakan.

Dua jam kemudian, polisi menembak mati pelaku penyanderaan di Melbourne saat ia muncul dari gedung apartemen dan melepaskan tembakan. Polisi kemudian menemukan jasad pria lainnya di lobi gedung.

AFP | THE GUARDIAN | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

13 jam lalu

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

Australia meningkatkan jumlah minimum tabungan untuk visa pelajar sebagai upaya menekan angka migrasi yang tinggi.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

15 jam lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

Dalam rangka memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia mengadakan acara acara "#AussieBanget University Roadshow" di ITB

Baca Selengkapnya

Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

18 jam lalu

Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

Australia memperketat migrasi dengan menaikkan batas tabungan untuk pelajar internasional.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

2 hari lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

2 hari lalu

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

3 hari lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

3 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

3 hari lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

3 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

4 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya