TEMPO.CO, Melbourne – Peristiwa penyanderaan di Melbourne terjadi di blok apartemen di daerah Brighton, Melbourne, Australia. Dua orang dilaporkan tewas dan dua orang polisi terluka dalam insiden tersebut.
Seperti dilansir ABC, Selasa 6 Juni 2017, Asisten Komisaris Kepolisian Victoria Andrew Crisp mengatakan peristiwa itu berlangsung setelah aparat menerima telepon darurat dari seorang wanita yang disandera oleh seorang pria dalam sebuah apartemen di sudut Jalan Male Street dan Bay Street, Melbourne, Senin, 5 Juni 2017 sekitar pukul 16.00 waktu setempat.
Polisi segera bergegas menuju lokasi kejadian. Ketika tiba, polisi langsung ditembaki oleh seorang pria bersenjata. “Sekitar pukul 18.00, seorang pria keluar dari apartemen dan mulai menembaki ke arah polisi. Polisi pun balas menembak ke arah pria tersebut yang kemudian tewas,” kata Crisp.
Baca: Top 3 Berita Dunia: Arab Saudi Putuskan Hubungan dengan Qatar
Akibat baku tembak tersebut, dua orang polisi mengalami luka-luka. Sdangkan pelaku penyanderaan dan seorang pria, yang belum diketahui identitasnya ditemukan tewas di teras apartemen. Diduga pria tersebut juga dibunuh oleh penyandera.
Sedangkan wanita yang menjadi sandera sudah diamankan oleh pihak kepolisian.
Sejumlah saksi mata mengaku mendengar suara tembakan setelah pukul 18.00. Saat itu, polisi meminta para pejalan kaki di sekitar lokasi untuk berlindung di supermarket terdekat.
Will Reid, yang tinggal di sekitar blok apartemen menggambarkan situasi pada saat peristiwa terjadi.
Ia mengaku diberitahu adanya ledakan. Kemudian ia mencoba untuk mengamati lingkungan sekitar dan mendengar suara tembakan setidaknya sepuluh kali. Lalu diberitahu bahwa itu adalah situasi penyanderaan.
"Kami didorong kembali ke supermarket dan diminta untuk tak pergi. Ini menakutkan. Anda tentu tak mengharapkannya di Brighton," katanya.
Saksi lainnya, Michelle Purcell sempat mencoba keluar untuk melihat keributan itu sebelum polisi menyuruhnya ke dalam.
"Beberapa menit kemudian polisi tersebut kembali dan mengatakan kepada kami ada situasi penyanderaan di belakang apartemen. Pada dasarnya polisi mengatakan kami perlu dievakuasi karena ada ledakan sebelumnya, tapi mereka tak yakin apa yang sebenarnya terjadi," tuturnya.
Crisp mengakui ada laporan tentang panggilan telepon ke stasiun televisi Channel 7 oleh seseorang yang mengatakan insiden ini dilakukan oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS. Namun belum dapat dikonfirmasi bahwa telepon tersebut berasal dari si pria penembak itu.
"Itu semua merupakan bagian dari investigasi pada saat ini mengenai siapa yang melakukan panggilan telepon itu. Tapi, pasti kami akan bekerja dengan Channel 7 sehubungan dengan telepon itu,"ucapnya.
Penyandera di Melbourne diketahui seorang pria berusia 29 tahun bernama Yacqub Khayre.
ABC.NET.AU | EXPRESS.CO.UK | DESTRIANITA | SITA