Seorang polisi menginstruksikan warga untuk menjauh dari lokasi aksi teror di dekat Jembatan London, Inggris, 3 Juni 2017. Enam orang tewas akibat aksi teror itu. AP Photo/Matt Dunham
TEMPO.CO, London - Tujuh orang tewas dan 48 lainnya luka selama serangan London berlangsung di Borough Market pada Sabtu, 3 Juni 2017. Di antara para korban termasuk empat warga negara Prancis.
Beberapa kantor kedutaan negara asing di Prancis membenarkan bahwa warga negara telah menjadi korban serangan London pada malam nahas itu.
Pemerintah Prancis mengatakan, empat warga negaranaya cedera akibat serangan London yang dilakukan oleh tiga pria bersenjata belati sebelum mereka menusuk korban lainnya.
"Empat warga negara Prancis luka serius akibat serangan London," kata Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian.
Dari Australia, Perdana Menteri Malcom Turnbull mengatakan, seorang warga negara Australia cedera dan pejebat berwenang sedang mendalami laporan lainnya menyusul serangan London yang memakan korban jiwa tujuh orang.
"Kami membenarkan kabar bahwa salah seorang warga negara kami cedera akibat serangan London, selanjutnya dilarikan di rumah sakit," katanya.
Warga negara Australian yang menjadi korban serangan London itu bernama Candice Hedge, 31 tahun. Menurut laporan Brisbane Courrier, dia bersama pacarnya sedang makan malam bersama pacaranya ketika diserang pelaku.
Warga negara lain yang dihantam serangan London berasal dari Selandia baru. Laporan media lokal menyebutkan, dia mengalami luka serius sehingga kini dalam kondisi koma.