TEMPO.CO, Kota Marawi - Sebanyak 17 warga negara Indonesia atau WNI di kota Marawi, Provinsi Mindanao, Filipina, menolak untuk dievakuasi. Mereka memilih bertahan, meski militer Filipina terus menggempur milisi Maute yang berafiliasi dengan ISIS.
Kelompok Maute, yang telah bersumpah setia kepada ISIS, menyerang kota berpenduduk 200 ribu jiwa dengan mayoritas muslim itu sejak Selasa, 23 Mei 2017. Pertempuran sengit antara pasukan pemerintah dan milisi telah menewaskan sedikitnya 46 orang, 15 aparat keamanan, dan 31 milisi. Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte memberlakukan status darurat militer di Provinsi Mindanao dan berencana memperluasnya hingga ke seluruh Filipina.
Baca juga: Milisi ISIS Asal Indonesia Tewas di Marawi
Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan ada 17 warga Indonesia di sana. Seorang telah berkeluarga di sana, 16 lainnya adalah rombongan Jamaah Tabligh. “Mereka dalam keadaan baik, tinggal di dekat kantor polisi setempat,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Christiawan Nasir, di Jakarta, 26 Mei 2017.
Menurut Arrmanatha, 16 WNI itu telah berkomunikasi dengan Konsulat Jenderal Indonesia atau KJRI di Davao, Mindanao. Pihak KJRI Davao menawarkan untuk evakuasi, tapi mereka menolak. “Mreka mengatakan masih ingin tetap di sana,” kata Arrmanatha.
Sumber yang dekat dengan masalah tersebut mengatakan 16 WNI itu berasal dari Bandung. Dalam surat yang ditujukan kepada Falahul Muslemiin atau Majelis Ulama Filipina dengan kop surat Masjid Abubakar As-Siddiq, mereka dinyatakan sebagai muslim dan warga yang cinta damai dengan pemimpin kelompok Zemidar Handris.
Baca juga: ISIS-Abu Sayyaf-Maute Mau Dirikan Provinsi ISIS di Mindanao
Surat tersebut ditandatangani oleh Alibasher N. Usman sebagai Komite Informasi dan Kunjungan Asing, serta tembusan kepada Komando Brigade Tentara Filipina, Campo Ranao, Kota Marawi.
Militer Filipina juga mengungkapkan ada milisi asing asal Indonesia dan Malaysia yang tewas dalam serangan di Marawi. Arrmanatha menyatakan pemerintah Indonesia masih memverifikasi kabar tersebut. Pihak pemerintah Malaysia juga menyatakan masih melakukan verifikasi atas dugaan warganya terlibat dalam pertempuran di Marawi.
BERNAMA | REUTERS | NATALIA SANTI
Berita terkait
ISIS Pelaku Pengeboman dalam Misa di Filipina, Balasan Atas Tewasnya Pimpinannya?
4 Desember 2023
ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom dalam misa di Marawi, Filipina selatan, beberapa jam setelah pimpinan Dawlah Islamiya-Maute tewas.
Baca SelengkapnyaLedakan saat Misa di Universitas Filipina Selatan, 3 Orang Tewas
3 Desember 2023
Sebuah ledakan terjadi di gimnasium universitas di Filipina selatan saat Misa Katolik, menewaskan sedikitnya tiga orang
Baca Selengkapnya7 Fakta tentang Abu Dar, Pemimpin ISIS Filipina
15 April 2019
Berikut 7 fakta tentang pemimpin ISIS Filipina, Abu Dar yang terlibat dalam serangan berdarah menguasai Marawi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaFilipina Resmi Umumkan Pemimpin ISIS Abu Dar Tewas
15 April 2019
Filipina resmi mengumumkan tentang kematian pemimpin ISIS Abu Dar dalam operasi militer di kota Tuburan, Marawi, provinsi Lanao del Sur.
Baca SelengkapnyaPemberontakan Marawi, Duterte Berterima Kasih pada Israel
4 September 2018
Presiden Duterte mengucapkan terima kasih atas bantuan Israel dalam mengakhiri pemberontakan di kota Marawi yang terjadi hampir 5 bulan.
Baca SelengkapnyaPolisi Dalami Peran Minhati Madrais di Marawi
6 November 2017
Densus 88 Antiteror akan berkoordinasi dengan otoritas Filipina terkait penangkapan Minhati Madrais. Minhati Madrais diketahui istri Omarkhayam Maute
Baca SelengkapnyaSetelah 5 Bulan, Pertempuran di Marawi Berakhir
23 Oktober 2017
Pemerintah Filipina mengumumkan berakhirnya pertempuran lima bulan di Kota Marawi selatan antara angkatan bersenjata dan milisi ISIS.
Baca SelengkapnyaDuterte Pastikan Mahmud Ahmad Tewas di Marawi
20 Oktober 2017
Duterte memberikan konfirmasi bahwa milisi Malaysia yang disebut sebagai pemimpin baru ISIS di Asia Tenggara, Mahmud Ahmad, tewas di Marawi
Baca SelengkapnyaCalon Pemimpin ISIS ASEAN Diyakini Tewas di Marawi
19 Oktober 2017
Seorang dosen Malaysia yang terlibat dalam kegiatan terorisme ISIS, Mahmud Ahmad, diyakini tewas di kota Marawi, Filipina selatan.
Baca SelengkapnyaIsnilon dan Omar Maute Tewas, Wiranto Merujuk Pertemuan Manado
16 Oktober 2017
Wiranto berujar pemerintah Indonesia akan menanyakan ke Filipina kapan kira-kira masalah ISIS di Marawi tuntas.
Baca Selengkapnya