Korea Utara Berusaha Ekstradisi Perancang Pembunuhan Kim Jong-un

Reporter

Kamis, 11 Mei 2017 19:19 WIB

Kim Jong-Un. REUTERS/KCNA

TEMPO.CO, Pyongyang -Pemerintah Korea Utara mencari cara untuk mengekstradisi orang-orang yang dianggap terlibat merancang pembunuhan Kim Jong-un.

Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Han Song-ryol menyatakan hal itu di hadapan diplomat asing di Pyongyang, Kamis, 11 Mei 2017.

Baca juga: CIA Bentuk Unit Khusus Analisis Senjata Nuklir Korea Utara

"Menurut undang-undang negara kami, Kejaksaan Agung akan menggunakan semua metode yang ada untuk mulai bekerja menuntut penyerahan para penjahat yang terlibat, untuk menghukum penyelenggara, konspirator dan pengikut terorisme yang disponsori negara yang mengerikan ini, " kata Han.

Han menjelaskan, seorang pria Korea Utara telah dipaksa untuk meracuni Kim Jong-un dengan zat biokimia. Ia mengklaim bahwa Korea Selatan dan Badan Pusat Intelijen Amerika Serikat, CIA berada di balik upaya tersebut.

"Teroris ini merencanakan secara rinci penggunaan zat biokimia termasuk zat radioaktif dan beracun sebagai senjata pembunuh. "Zat biokimia ini didapatkan melalui bantuan CIA, sementara Dinas Intelijen Korea Selatan memberikan dukungan dan pendanaan yang diperlukan untuk usaha pembunuhan pemimpin tertinggi kami," kata Han, seperti dilansir Sky News pada 11 Mei 2017.

Baca juga: AS-Korsel Dituding Rencanakan Pembunuhan Kim Jong-un

Meskipun Han telah bersumpah untuk menghukum baik penyelenggara, konspirator dan pengikut terorisme yang disponsori negara tersebut melalui permintaan ekstradisi, namun belum menyebutkan nama-nama tersangka baik yang di dalam maupun luar negeri.

Korea Utara pertama kali membuat tuduhan tentang rencana pembunuhan tersebut pada pekan lalu. Kantor berita resmi negara komunis itu, KCNA menuliskan bahwa Kementerian Pertahanan menuduh bahwa satu pria Korea Utara yang hanya diidentifikasi dengan Kim telah disuap oleh dinas intelijen Korea Selatan saat bekerja di Rusia.

KCNA mencantumkan beberapa dugaan pembayaran yang dilakukan kepada Kim, yang jumlahnya hampir mencapai US$ 300 ribu atau setara Rp 4 miliar. KCNA menyebut saat Kim kembali ke Pyongyang, dia diinstruksikan untuk memberikan informasi secara rinci tentang situasi di Korea Utara untuk menilai kemungkinan metode serangan.

Baca juga: Dituding Melawan Pemerintah, Korea Utara Menahan Warga Amerika

Kim dikatakan sempat bekerja di industri perkayuan Rusia. Kim dituding telah disuap, dicuci otak dan dibujuk oleh agen asing saat dia tinggal di kota Khabarovsk, Timur jauh Rusia.

Kementerian Pertahanan Korea Utara telah bersumpah untuk menemukan siapa pun yang terlibat dalam dugaan rencana tersebut, yang disebutnya terorisme yang disponsori negara.

SKY NEWS|ABC ONLINE|YON DEMA

Berita terkait

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

5 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

10 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

13 hari lalu

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

17 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

33 hari lalu

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka

Baca Selengkapnya

Kim Yo Jong Benarkan Perdana Menteri Jepang Utarakan Niat Ingin Bertemu Kim Jong Un

34 hari lalu

Kim Yo Jong Benarkan Perdana Menteri Jepang Utarakan Niat Ingin Bertemu Kim Jong Un

Kim Yo Jong mengkonfirmasi Perdana Menteri Jepang sudah mengutarakan niat untuk berrbicara dengan Kim Jong Un

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Kirim Dukungan ke Putin atas Penembakan di Moskow

35 hari lalu

Kim Jong Un Kirim Dukungan ke Putin atas Penembakan di Moskow

Kim Jong Un menyampaikan pesan dukungan dan solidaritas kepada Vladimir Putin atas penembakan di gedung konser Moskow.

Baca Selengkapnya

Kendarai Mobil Hadiah Putin, Kim Jong Un Hadiri Latihan Perang Bersama Putrinya

43 hari lalu

Kendarai Mobil Hadiah Putin, Kim Jong Un Hadiri Latihan Perang Bersama Putrinya

Kim Jong Un mengendarai mobil hadiah dari Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghadiri latihan perang bersama putrinya, Kim Ju Ae

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Setir Tank Baru Saat Sidak Latihan Militer Korut

45 hari lalu

Kim Jong Un Setir Tank Baru Saat Sidak Latihan Militer Korut

Kim Jong Un menghadiri latihan perang militer Korea Utara pada Selasa lalu.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Inspeksi Pangkalan Militer Korea Utara, Perintahkan Kesiapan Perang

52 hari lalu

Kim Jong Un Inspeksi Pangkalan Militer Korea Utara, Perintahkan Kesiapan Perang

Kim Jong Un melakukan inspeksi pangkalan operasi militer di Korea Utara dan memerintahkan tentara untuk meningkatkan kesiapan perang.

Baca Selengkapnya