Terkait Isu Palestina, Hubungan Turki - Israel Tegang

Reporter

Rabu, 10 Mei 2017 15:15 WIB

Turki Presiden Recep Tayyip Erdogan, menyampaikan pidato selama reli pendukung sehari setelah referendum, di luar Istana Kepresidenan, di Ankara, Turki, 17 April 2017. AP/Burhan Ozbilici

TEMPO.CO, Ankara - Ketegangan diplomatik antara Turki dan Israel meninggi setelah Presiden Recep Tayyib Erdogan, Senin, 8 Mei 2017, mengatakan, kebijakan Israel terhadap Palestina rasis.

Pernyataan Erdogan itu dianggap pedas sehingga Israel perlu memanggil duta besar Turki untuk dimintai penjelasan.

Erdogan mengkritik kebijakan Israel terhadap Palestina yang dianggap sebagai tindakan diskriminastif. Menurutnya, bila ingin ada perdamaian abadi di Timur Tengah, maka harus ada negara berdaulat dan kemerdekaan Palestina dengan Ibu Kota Yerusalem.

"Pendudukan Yerusalem oleh Israel adalah sebuah penghinaan," kata Erdogan dalam sebuah pernyataan di acara jumpa pers di Ankara.

Pada acara tersebut, Erdogan mendesak seluruh umat muslim berdiri memberikan dukungan untuk hak warga Palestina. Dia juga menuding Israel mempraktekkan politik Apartheid seperti pernah terjadi di Afrika Selatan.

Kritik Erdogan lainnya terhadap masalah rancangan undang-undang yang diajukan pemerintah Israel kepada Parlemen mengenai pelarangan menggunakan pengeras suara bagi panggilan salat isya dan subuh.

"Jika Anda beriman sesuai agama Anda, mengapa Anda takut pada panggilan salat?" kata Erdogan. "Allah Maha Berkehendak. Kami tidak akan menghentikan panggilan azan di langit Yerusalem."

Israel memanggil duta besar Turki ke Kementerian Luar Negeri menyusul pernyataan Erdogan yagn dianggap tajam. Juru bicara Kementerian, Emmanuel Nahshon, membalas tudingan Turki.

"Mereka yang melakukan pelanggaran hak asasi manusia secara sistematis di negaranya seharus tidak usah bicara soal moral agama di kawasan ini dengan alasan demokrasi," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel.

"Israel secara konsisten melindungi umat Yahudi, Islam, Kristen dan seterusnya akan melakukannya."

Ketua DPR Israel, Yuli Edelstein, menyebut Erdogan seorang musuh Israel meskipun kedua negara telah melakukan rekonsiliasi.

Beberapa pengamat yang diwawancarai oleh Arab News mengatakan, pernyataan Erdogan tersebut akan menyulitkan membangun kembali saling percaya antara kedua negara setelah mengalami krisis diplomatik selama bertahun-tahun.

Nimrod Goren, Kepala Mitvim -The Israeli Institute for Regional Foreign Policies- mengatakan, pernyataan kritis Erdogan datang pada saat ada momentum positif antara Israel dan Turki.

ARAB NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

3 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

9 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

12 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

14 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

15 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

17 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

1 hari lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya