Sanksi Diperketat, Korea Utara Genjot Produk Lokal  

Reporter

Selasa, 9 Mei 2017 09:45 WIB

Seorang pegawai berpose saat dibukanya toko di komplek perumahan baru di Ryomyong, Pyongyang, Korea Utara, 13 April 2017. REUTERS/Damir Sagolj

TEMPO.CO, Pyongyang - Produk lokal Korea Utara kini mulai membanjiri gerai retail dan toko swalayan di negara itu, menyusul sanksi ekonomi yang terus dijatuhkan ke negara itu oleh beberapa negara.

Dari pasta gigi rasa wortel dan masker arang sampai sepeda motor dan panel surya, kini terpajang di rak-rak supermarket. Para pembeli mengatakan kini mereka melihat lebih banyak produk buatan lokal di toko dan supermarket negara itu, menggantikan barang yang sebagian besar impor dari Cina.

Seperti dilansir Reuters, Senin, 8 Mei 2017, berdasarkan investigasi di Ibu Kota Pyongyang bulan lalu, terlihat rak-rak dipenuhi minuman buatan lokal, biskuit, dan makanan pokok lain. Juga kopi, minuman keras, pasta gigi, kosmetik, sabun, sepeda, dan barang lainnya yang dijual di kota.

Baca: Korea Utara Bandel, Kongres Amerika Serikat Loloskan Sanksi Baru

"Menyusul pembukaan pabrik baru, kemasan dan bahan dari produk makanan kami telah meningkat," kata asisten toko, Rhee Kyong-sook, 33 tahun.

Kim Chul-ung, seorang guru pendidikan jasmani berusia 39 tahun, mengunjungi toko tersebut. "Saya dapat mencicipi buah asli dari minuman yang dibuat di Korea Utara, lebih segar dibandingkan dengan minuman dari negara lain," katanya.

Pengunjung mengatakan barang-barang konsumsi buatan lokal menjadi semakin canggih dan QR atau kode batang matriks dapat ditemukan pada berbagai macam produk, mulai minuman ringan hingga makanan ringan.

Vendor pasar juga menjadi lebih kompetitif, menawarkan sampel makanan mereka kepada pembeli, sesuatu yang tidak mereka lakukan lima tahun yang lalu.

Kondisi ini menyusul kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menjatuhkan sanksi ekonomi lebih ketat untuk mendorong Pyonyang menghentikan program senjata nuklirnya.

Berbagai embargo dilakukan, termasuk melarang kapal dagang asal negara itu bersandar di Amerika Serikat, juga tidak membeli produk dari perusahaan yang di dalamnya mempekerjakan warga Korea Utara.

Baca: Presiden Trump Setujui Sanksi Baru ke Korea Utara

Dengan kondisi seperti itu, pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, mengampanyekan untuk menjual lebih banyak barang buatan dalam negeri guna menghindari arus keluar mata uang serta memperkuat nasionalisme dan kemandirian.

Beberapa pengunjung asing yang bepergian ke negara itu juga membenarkan kondisi tersebut.

Bahkan perusahaan penerbangan negara, Air Koryo, yang dikuasai militer serta perusahaan Naegohyang, telah melakukan diversifikasi ke barang-barang konsumsi manufaktur lain.

Air Koryo telah mengembangkan bisnis ke produksi rokok, minuman bersoda, taksi, dan pompa bensin.

Baca: Cara Korea Utara Kumpul Uang- Raup Miliaran dari Polandia, Malta

Naegohyang, atau My Homeland, yang dikenal memproduksi rokok, telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir dengan menghasilkan kartu remi, barang elektronik, dan pakaian olahraga. Perusahaan itu juga mensponsori tim sepak bola wanita dengan nama yang sama.

Namun Korea Utara masih sangat bergantung pada perdagangan dengan Cina. Sebagian besar bahan baku untuk membuat produk konsumen juga masih berasal atau melalui Cina.

Misalnya, kopi instan buatan dalam negeri menjadi semakin umum, tapi gula yang digunakan di dalamnya kemungkinan berasal dari Cina, atau negara lain yang menghasilkan gula dan masuk ke Korea Utara melalui Cina.

THS STARS | REUTERS | YON DEMA

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya