MA India Kukuhkan Vonis Mati Pemerkosa Brutal Delhi

Reporter

Sabtu, 6 Mei 2017 11:02 WIB

Asha Devi. mirror.co.uk

TEMPO.CO, New Delhi— Mahkamah Agung India mengukuhkan hukuman mati untuk empat orang yang divonis dalam serangan brutal pemerkosaan beramai-ramai yang mengerikan terhadap seorang perempuan berusia 23 tahun dalam bus yang tengah berjalan di New Delhi, dan menyebabkan kematiannya.


Kasus tersebut menyulut kemarahan rakyat India dan dideskripsikan oleh media sebagai serangan paling brutal, barbar, dan kejam sehingga hukuman mati dijatuhkan.


Tepuk tangan bergema di ruang sidang yang padat pada Jumat dan air mata ibu korban, Asha Devi, bercucuran saat keputusan diumumkan.


Baca: Gadis Korban Pemerkosaan India Meninggal


“Ini bukan hanya kemenangan bagi keluarga saya, ini kemenangan bagi setiap perempuan di negara ini,” kata ayah korban Badri Singh, sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu 6 Mei 2017.


Advertising
Advertising

Pada 16 Desember 2012, lima pelaku secara brutal menyerang Jyoti Singh, seorang mahasiswi fisioterapi berusia 23 tahun di dalam sebuah bus di New Delhi. Setelah memaksa korbannya ke bagian belakang bus, Vinay Sharma, Mukesh, Akshay Thakur dan Pawan Gupta menggunakan batangan besi untuk melukai organ dalam Jyoti.


Korban yang dibuang di jalan sempat dirawat selama dua pekan di rumah sakit Singapura sebelum meninggal dunia akibat luka-luka yang dialaminya.


Mahkamah Agung menyebut serangan ini sangat brutal, kejam dan biadab, mengatakan bahwa kejahatan tersebut mengguncang hati nurani masyarakat. Menurut MA India, kejahatan tersebut bisa dimasukkan ke dalam kategori paling langka yang layak untuk hukuman mati.


Baca: Polisi: Pemerkosaan India Diduga Berencana

Aktivis perempuan memuji keputusan MA Jumat sebagai keputusan penting. "Ini adalah keputusan yang bersejarah," kata Ranjana Kumari, yang memimpin Pusat Penelitian Sosial di New Delhi.


"Ini adalah pesan nyata yang jelas bahwa Anda tidak dapat lolos begitu saja, Anda tidak akan terhindar, dan ini adalah sesuatu yang saya harap akan memberi dampak mendalam pada jiwa bangsa, pada orang-orang yang menciptakan segala macam kondisi untuk tindak kejahatan dan melakukan kejahatan terhadap perempuan."


Pengacara dari tiga terdakwa, A.P. Singh menolak putusan pengadilan dan mengatakan, keadilan tidak ditegakkan. Dia bersumpah akan mengajukan petisi kepada hakim agung di Mahkamah Agung India.


Dari enam orang yang dituduh melakukan pemerkosaan itu, salah satunya tewas di penjara. Ram Singh tewas tergantung di sel tahanannya, tetapi belum jelas apakah kematiannya merupakan bunuh diri atau pembunuhan.


Remaja yang terlibat dibebaskan setelah meringkuk tiga tahun dalam tahanan. Keenamnya adalah migran miskin yang tinggal di lingkungan padat dan miskin. Keempat pria India yang dijatuhi hukuman mati itu semuanya berusia dua puluhan.


REUTERS | CNN | VOA | SITA PLANASARI AQUADINI


Berita terkait

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

4 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

8 hari lalu

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.

Baca Selengkapnya

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

9 hari lalu

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

10 hari lalu

Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.

Baca Selengkapnya

Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

11 hari lalu

Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.

Baca Selengkapnya

Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

13 hari lalu

Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

Hari ini 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar, India. Peristiwa tersebut diabadikan dalam film Jallianwala Bagh, Berikut sinopsis dan pemerannya.

Baca Selengkapnya

Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

13 hari lalu

Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

16 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

New Delhi dan Hanoi jadi Kota Tujuan Wisata Paling Murah di Dunia, Bali Peringkat Berapa?

19 hari lalu

New Delhi dan Hanoi jadi Kota Tujuan Wisata Paling Murah di Dunia, Bali Peringkat Berapa?

Survei ini berdasarkan beberapa penilaian, termasuk harga makanan, transportasi lokal, dan penginapan. New Delhi dan Hanoi di urutan teratas.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Selangkah Lebih Maju, Pemerintah Kirim Tim ke India dan Beri Ruang Fiskal

19 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Selangkah Lebih Maju, Pemerintah Kirim Tim ke India dan Beri Ruang Fiskal

Program makan siang gratis Prabowo mendapat dukungan pemerintah, yang mengirim tim studi banding ke India serta memberi ruang fiskal di RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya