Miris, Jual Beli Organ Tubuh Pengungsi Suriah Marak di Lebanon

Reporter

Jumat, 28 April 2017 06:30 WIB

Seorang pengungsi asal Suriah membersihkan sepatu pelanggannya di jalanan Hamra, Beirut, Lebanon, 15 Maret 2016. Sejumlah anak-anak pengungsi Suriah bekerja sebagai penjual bunga, pembersih sepati dan pekerja bangunan di Lebanon. AP/Bilal Hussein

TEMPO.CO, Beirut - Perdagangan ilegal organ tubuh saat ini menjadi bisnis menggiurkan di Libanon menyusul banyaknya pengungsi Suriah yang ingin menjualnya demi mempertahankan hidup mereka dan keluarganya.


Investigasi BBC berhasil menemui salah seorang pelaku perdagangan organ tubuh di sebuah kedai kopi di Beirut dengan nama samaran Abu Jaafar.


Baca: Gadis-gadis Pengungsi Suriah Jadi Korban Perbudakan Seks

Pria ini mengaku tahu bahwa bisnis yang sedang booming itu ilegal, namun dia berdalih bahwa apa yang dilakukanya itu untuk membantu orang yang membutuhkan.

"Saya mengeksploitasi orang, itulah yang saya lakukan," kata Jaafar kepada wartawan BBC, Alex Forsyth, yang menemuinya di sebuah bangunan bobrok tertutup terpal plastik di selatan Beirut.

Sejak pecah perang saudara di Suriah pada 2011, sedikitnya 1,5 juta orang masuk ke dalam wilayah Libanon. Jumlah mereka hampir seperempat dari seluruh penduduk negeri itu.

Di antara mereka banyak yang tidak memiliki kesempatan bekerja, keluarga mereka pun terpaksa mencari jalan lain untuk membeli makanan, membayar tempat tinggal dan biaya kesehatan.

Menurut laporan yang diterbitkan pada Juni 2016, sekitar 70 persen pengungsi di Lebanon hidup di bawah garis kemiskinan.

"Mereka yang tidak terdaftar sebagai pengungsi harus berjuang lebih keras," ucap Jaafar sebagaimana disiarkan televisi BBC pada Selasa, 25 April 2017.

"Apa yang dapat mereka lakukan. Mereka putus asa dan tidak memiliki cara lain untuk bertahan hidup kecuali menjual organ tubuh," tuturnya.

Jaafar mengatakan, dalam waktu tiga tahun ini dia menjual organ tubuh dari 30 pengungsi. Biasanya yang dibutuhkan oleh para pembeli adalah ginjal, "Saya bisa memenuhinya."

Jaafar menambahkan, "Mereka juga meminta mata dan saya sanggup memenuhinya dari klien saya."


Baca: Cegah Penyusup, Libanon Bangun Tembok Dekat Kamp Pengungsi

Timur Tengah saat ini menjadi titik panas dalam perdagangan organ tubuh manusia. Hal itu disebabkan meningkatnya pengungsi yang putus asa mencari cara mendapatkan uang. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para calo yang sebelumnya mencari organ tubuh dari Cina dan Filipina.

Forsyth mengatakan, meskipun sulit mengirimkan organ tubuh ke berbagai negara namun ada cara lain yakni menerbangkan pengungsi ke negara terdekat untuk menjalani operasi menggunakan dokumen palsu.

Jaafar mengaku, dia membawa beberapa orang yang setuju organ tubuhnya dijual ke lokasi rahasia dengan mata tertutup. Di tempat itu, dia menjalani operasi yang didahului dengan tes darah.

Dia menjelaskan, beberapa dokter yang melakukan operasi menyewa rumah yang disulap menjadi klinik sementara. "Setelah operasi selesai, saya bawa kembali ke tempat pengungsi."

"Saya terus merawat mereka selama hampir seminggu sampai mereka melepaskan jahitannya. Begitu mereka kehilangan jahitan, kami tidak peduli dengan apa yang terjadi pada mereka lagi," kata Jaafar.

Klien Jaaar terbaru adalah seorang pengungsi Suriah berusia 17 tahun. Dia menjual ginjalnya seharga Rp 110 juta untuk membayar utang, membantu ibu dan lima saudara perempuannya.

Dua hari setelah itu, pemuda tersebut tergeletak di kedai kopi mengaku sakit-sakitan.

"Saya menyesal melakukannya, namun sudah terlanjur," ucapnya. "Sebenarnya saya tidak ingin melakukannya, saya putus asa. Saya tidak mempunyai pilihan lain."

MIDDLE EAST MONITOR | BBC | CHOIRUL AMINUDDIN







Advertising
Advertising

Berita terkait

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

5 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

10 hari lalu

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

11 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

11 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

14 hari lalu

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.

Baca Selengkapnya

Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

17 hari lalu

Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

Serangan balasan Iran ke Israel menuai beragam respons dari negara-negara di dunia, terutama yang berada di kawasan Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

22 hari lalu

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir

Baca Selengkapnya

Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

29 hari lalu

Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

Investigasi militer Lebanon yang sedang berlangsung menetapkan bahwa sebuah ranjau darat melukai tiga pengamat militer PBB dan seorang penerjemah

Baca Selengkapnya

Hamas: Keputusan Hentikan Perang Gaza Ada di Tangan AS

31 hari lalu

Hamas: Keputusan Hentikan Perang Gaza Ada di Tangan AS

Keputusan untuk menghentikan perang di Gaza ada di tangan Amerika Serikat, kata seorang perwakilan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, di Lebanon

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Pasukan Arab di Tepi Barat hingga Israel Disebut Langgar Hukum Internasional

32 hari lalu

Top 3 Dunia: Pasukan Arab di Tepi Barat hingga Israel Disebut Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 31 Maret 2024 masih seputar agresi Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya