Hakim Wanita Muslim Pertama New York Tewas Diduga Dibunuh  

Reporter

Sabtu, 22 April 2017 18:08 WIB

Hakim Sheila Abdus-Salaam. nytimes.com

TEMPO.CO, New York City - Penyebab Kematian Sheila Abdus-Salaam, 65 tahun, hakim perempuan kulit hitam dan muslim pertama pengadilan tinggi New York, Amerika Serikat, masih misterius setelah ditemukan tewas terapung di Sungai Hudson yang dangkal pada 12 April 2017.

Ada yang percaya Abdus-Salaam tewas karena bunuh diri, tapi polisi curiga atas kematiannya setelah menemukan memar di leher dan air di dalam paru-parunya.

Sudah sembilan hari sejak penemuan mayat Abdus-Salaam, polisi belum menemukan jawaban mengenai penyebab kematian hakim yang dihormati di New York ini. Tiga orang diperiksa polisi pada Jumat, 21 April 2017. Namun belum meningkatkan arah penyidikan.

Baca juga: Siapa Hakim yang Dijuluki Trump Pembenci dan Bias?

Hasil autopsi menemukan ada bekas memar di leher Abdus-Salaam. Temuan lain, paru-parunya berisi air yang artinya hakim itu masih hidup ketika berada di dalam air Sungai Hudson.

Mengutip New York Times, 21 April, dari hasil autopsi itu polisi mencurigai Abdus-Salaam dicekik sebelum terjun ke sungai.

Sebuah video merekam saat-saat terakhir Abdus-Salaam. Video merekam saat Abdus-Salaam meninggalkan rumahnya di Harlem pada 11 April malam, mengenakan pakaian yang sama dengan yang ditemukan mengambang di Sungai Hudson keesokan harinya. Ia mengenakan pakaian sweat pants dan sepatu karet layaknya mau berolahraga.

Abdus-Salaam, seperti dalam rekaman video, berjalan ke arah taman tanpa membawa telepon selulernya maupun dompet. dan berdiri dekat dengan pinggir sungai. Ini area yang populer bagi pengguna sepeda dan pelari. Ini aktivitas terakhir Abdus-Salaam yang terekam video. Keesokan harinya mayatnya ditemukan mengambang di Sungai Hudson, dekat Jalan West 132nd.

Baca juga: Hakim Bebaskan Terdakwa Pemerkosa karena Korban Tidak Menangis

Suami Abdus-Salaam, Canon Gregory A. Jacobs, pendeta yang bertugas di gereja Episkopal Newark, menolak anggapan istrinya bunuh diri.

"Beberapa media telah membuat dugaan bahwa Sheila kemungkinan korban bunuh diri. Laporan-laporan ini juga disertai komentar yang tak berdasar mengenai kemungkinan istri saya mengalami masalah mental dan emosional atas kematiannya. Kami yang mencintai Sheila dan mengetahui dia dengan baik tidak percaya pada kesimpulan tak berdasar dengan kenyataan," kata Jacobs melalui pernyataannya.

Pernyataan suami ketiga Abdus-Salaam itu didukung oleh rekan kerja istrinya. Polisi masih harus bekerja keras mengungkap penyebab, pelaku dan motif kematian hakim Abdus-Salaam ini.

NEW YORK TIMES | LA TIMES | MARIA RITA

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya