Bocah Asal Amerika Serikat Ini Diizinkan Memakai Nama Allah

Reporter

Sabtu, 22 April 2017 07:57 WIB

Pasangan asal Georgia memberikan nama anaknya Allah

TEMPO.CO, Atlanta—Seorang bocah perempuan berusia satu tahun di Negara Bagian Georgia, Amerika Serikat, akhirnya diizinkan menggunakan nama belakang Allah, setelah sebelumnya pemberian nama ini ditolak oleh pemerintah negara bagian.


Seperti dilansir BBC, Jumat 21 April 2017, pemberian nama Allah ini menyeret pasangan suami istri Elizabeth Handy dan Bilal Walk berurusan dengan hukum setelah Departemen Kesehatan Georgia meminta mereka mengubah nama akhir anak mereka, ZalyKha Graceful Lorraina Allah.


Departemen beralasan pasangan ini memiliki nama belakang sendiri sehingga tidak boleh memakai kata Allah.


Baca: Orang Tua Ini Dilarang Gunakan Allah untuk Nama Anaknya


Anak Elizabeth dan Bilal, menurut departemen Kesehatan, harus memiliki salah satu dari nama keluarga dari mereka, atau kombinasi keduanya.

Undang-undang Georgia mengharuskan pejabat mengizinkan nama apapun asalkan tidak dianggap provokatif atau menyinggung.


Advertising
Advertising

Namun pengadilan memenangkan gugatan Elizabeth dan Bilal karena dua anak mereka sebelumnya yang berusia 17 tahun dan 3 tahun, memiliki nama belakang Allah.


Serikat Kebebasan Sipil Amerika atau ACLU, yang membawa kasus ini, menyebut keputusan itu sebagai kemenangan untuk kebebasan berekspresi.


"Setiap orang tua berhak memberi nama apa pun kepada anaknya tanpa harus didikte negara," demikian pernyataan ACLU.


Keputusan ini menuai protes dari kelompok umat Muslim setempat. Kelompok advokasi Muslim terbesar di AS mengatakan, nama keluarga tersebut dapat dianggap menyinggung perasaan umat Islam.

Dewan Hubungan Amerika-Islam atau CAIR mengatakan, menggunakan nama Allah sebagai nama keluarga secara budaya tidak peka.


Direktur Nihad Awad mengatakan beberapa nama Arab merujuk pada Tuhan, seperti Abdullah, yang berarti "hamba Allah".

"Anda tidak boleh hanya menggunakan kata Allah, itu sangat tidak pantas."


Pada bulan Maret, pasangan tersebut mengatakan kepada Atlanta Journal-Constitution alasan mereka memilih kata Allah karena namanya mulia, bukan karena alasan agama.


BBC | CBS | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya