Amerika Pertimbangkan Opsi Tembak Jatuh Rudal Korea Utara

Reporter

Rabu, 19 April 2017 11:33 WIB

Media online Telegraph menyebutkan bahwa untuk pertama kalinya Korea Utara memperlihatkan Rudal Balistik Antara Benua (ICBM) KN-14 ke publik. Lembaga think-tank CSIS memperkirakan KN-14 dapat menjangkau target sejauh 8.000-10.000 km. Sejumlah pengamat menyebutkanan rudal ini masih dalam pengembangan. AFP/ Ed Jones

TEMPO.CO, Washington— Amerika Serikat mempertimbangkan untuk menembak jatuh rudal Korea Utara bila Pyongyang melakukan pengujian rudal balistik lagi.


Seperti dilansir The Guardian, Selasa 18 April 2017, hal itu dilakukan agar Pyongyang menyadari bahwa Washington dapat memaksakan konsekuensi militer ketika mereka tetap mengembangkan program nuklirnya.


Baca: Di PBB, Korea Utara Tegaskan Siap Perang Melawan Amerika Serikat


Sejumlah opsi militer AS terhadap Korut telah disampaikan Menteri Pertahanan James Mattis di hadapan Kongres, termasuk menembak jatuh rudal Pyongyang.


Juru Bicara Pentagon, Gary Ross, mengatakan saat ini AS sedang menjajaki setiap opsi untuk menekan Korut agar menghentikan program rudal nuklirnya.


Advertising
Advertising

"Kami sedang menjajaki berbagai strategi diplomatik baru, keamanan, dan langkah-langkah ekonomi. Semua opsi ada di meja," kata dia.


Sejumlah pejabat AS kepada The Guardian mengatakan salah satu opsi yang sedang didiskusikan adalah menembak jatuh rudal Korut ketika mereka melakukan pengujian kembali.


Kabar tentang penggunaan opsi menembak jatuh rudal Korut tersebut menuai beragam reaksi, termasuk dari Abraham Denmark, mantan pejabat senior Pentagon untuk Asia pada masa pemerintahan Barack Obama.


Ia menilai opsi ini akan meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea. Denmark menyebut Kim Jong-un tentu akan bereaksi keras. "Saya akan mengkhawatirkan dia akan bereaksi keras karena ia tidak ingin tampak lemah," ujar Denmark.


Baca: Pence Ingatkan Korea Utara Tak Uji Kesabaran Amerika

Ide tentang menembak jatuh rudal Korut ketika mereka melakukan uji coba memang tidak muncul pada pemerintahan AS saat ini saja. Pemerintahan-pemerintahan sebelumnya juga pernah mempertimbangkan opsi ini.


Namun akhirnya opsi ini selalu batal dilakukan sebab dinilai dapat memprovokasi musuh.

Kendati demikian ketika mengunjungi Korea Selatan (Korsel), Wakil Presiden Mike Pence mengatakan bahwa masa kesabaran strategis untuk Korut telah berakhir.


Ia juga memperingatkan sebaiknya Korut tidak perlu menguji kembali tekad Presiden AS Donald Trump yang siap menempuh aksi militer bila mereka tetap mengembangkan program rudal nuklirnya.

Wakil Menter Luar Negeri Korut Han Song-ryol menegaskan, Korut tidak akan menghentikan program pengembangan rudal nuklirnya. Bahkan Korut, kata dia, akan melakukan pengujian rudal secara mingguan, bulanan, dan tahunan. "Perang habis-habisan akan terjadi jika AS mengambil tindakan militer," ujar dia seperti dikutip BBC.


THE GUARDIAN | BBC | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

4 menit lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

34 menit lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

13 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

14 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

15 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

15 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

16 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

17 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

1 hari lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya