Bayi Dinterogasi Sebagai Teroris di Kedutaan Amerika di London

Reporter

Selasa, 18 April 2017 15:51 WIB

Fern Kenyon-Cairns dan putrinya yang berusia tiga bulan Harvey saat berada di luar keedubes AS di London. telegraph.co.uk

TEMPO.CO, London - Bayi berusia tiga bulan diinterogasi sebagai teroris di kedutaan besar Amerika Serikat di London, Inggris setelah kakeknya salah mengisi formulir ESTA untuk mendapatkan visa. ESTA merupakan sistem aplikasi online milik pemerintah Amerika untuk memeriksa calon wisatawan sebelum mereka masuk ke negara itu.

Kurang dari tiga hari lagi, Harvey Kenyon-Cairns, sang bayi, akan terbang ke Florida untuk perjalanan luar negeri pertama dengan keluarganya ketika ia dipanggil ke kedutaan besar Amerika Serikat di London.

Baca juga: Sadis, Bayi Dilibatkan dalam Aksi Teror di Nigeria

Bayi laki-laki itu bersama ibu dan kakeknya Paul Kenyon, risau meyusul belum dikeluarkannya visa ke Amerika Serikat ketika mendapat panggilan itu.

Setibanya di kedutaan besar Amerika Serikat di London, barulah mereka tahu bahwa ada kesalahan sehingga terjadi masalah dalam persetujuan visa. Disebutkan bahwa kakek Harvey, Kenyon usia 62 tahun salah menjawab pertanyaan pada formulir tersebut.

Pada formulir ada pertanyaan: Apakah Anda terlibat dalam atau apakah Anda pernah terlibat dalam kegiatan teroris, spionase, sabotase, atau genosida? Kenyon memberi jawaban "Ya." Sesuatu jawaban yang dianggap keliru oleh Kenyon, sebaliknya Kedutaan Amerika Serikat tentu kaget dengan jawaban itu.

Baca juga: Sadis, Boko Haram Bakar Anak-anak Nigeria Hingga Tewas

“Aku tidak percaya bahwa mereka tidak bisa melihat itu adalah murni kekeliruan karena tidak mungkin seorang bayi berusia tiga bulan bisa melakukan kejahatan seperti yang dimaksud," kata Paul Kenyon, seperti yang dilansir Telegraph pada 17 April 2017.

Meski masalah itu kemudian berakhir, namun keluarga tersebut harus merelakan perjalanannya kali ini, karena proses visa baru akan memakan waktu lebih lama. Dan itu juga membutuhkan biaya yang lebih banyak karena harus membayar biaya tambahan.

Kakek sang bayi yang diinterogasi sebagai teroris oleh Kedutaan Amerika Serikat di London kemudian bertanya-tanya siapa pula yang akan mau mengakui bahwa dirinya teroris saat mengajukan visa.

TELEGRAPH|INDEPENDENT|YON DEMA

Berita terkait

Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya

9 Oktober 2017

Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya

Inggris telah melakukan persiapan militer untuk menghadapi kemungkinan Perang Dunia III?yang dipicu?Korea Utara?

Baca Selengkapnya

Wisatawan Ditawari Berburu Hantu di Penjara Terangker di Inggris

22 September 2017

Wisatawan Ditawari Berburu Hantu di Penjara Terangker di Inggris

Inggris tantang wisatawan bernyali untuk berburu hantu di
/>
penjara paling angker, Shepton Mallet.

Baca Selengkapnya

Heboh, Warga Percaya Nama Big Ben Diganti Massive Mohammed

20 Agustus 2017

Heboh, Warga Percaya Nama Big Ben Diganti Massive Mohammed

Beberapa orang di Inggris benar-benar berpikir bahwa menara jam Big Ben akan diganti namanya menjadi Massive Mohammed.

Baca Selengkapnya

Ternyata, Ratu Elizabeth II Minum 6 Gelas Alkohol Setiap Hari

4 Agustus 2017

Ternyata, Ratu Elizabeth II Minum 6 Gelas Alkohol Setiap Hari

Rtu Elizabeth II meminum alkohol sejak sebelum makan siang

Baca Selengkapnya

Charlie Gard, Bayi yang Dikalahkan Hukum Akhirnya Meninggal  

29 Juli 2017

Charlie Gard, Bayi yang Dikalahkan Hukum Akhirnya Meninggal  

Charlie Gard, bayi usia 11 bulan yang telah menyedot perhatian sejumlah pemimpin dunia dan masyarakat internasional akhirnya meninggal

Baca Selengkapnya

Fokus ke Kerajaan, Pangeran Williams Pensiun Jadi Pilot

27 Juli 2017

Fokus ke Kerajaan, Pangeran Williams Pensiun Jadi Pilot

Pengalaman sebagai pilot helikopter ambulans membuat Pangeran William sangat peduli pada kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman

22 Juli 2017

Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman

Bocah perempuan berusia 5 tahun terisak di hadapan ayahnya, menceritakan dirinya didenda Rp 2,5 juta gara-gara berjualan minuman lemon di dekat rumahnya.

Baca Selengkapnya

Punya Tato di Wajah, Pria Inggris Diusir dari Pesawat

21 Juli 2017

Punya Tato di Wajah, Pria Inggris Diusir dari Pesawat

Sebuah keluarga Inggris mengklaim diusir dari sebuah pesawat karena sang ayah memiliki tato di wajah.

Baca Selengkapnya

Inggris Memulai Perundingan Putaran Pertama Brexit

17 Juli 2017

Inggris Memulai Perundingan Putaran Pertama Brexit

Davis direncanakan bertemu negosiator Brexit dari Uni, Eropa Michel Barnier, dalam perundingan yang berlangsung selama empat hari di Brussels.

Baca Selengkapnya

Kecanduan Jose Mourinho, Nenek Ini Bikin 20 Tatto Pelatih MU

7 Juli 2017

Kecanduan Jose Mourinho, Nenek Ini Bikin 20 Tatto Pelatih MU

Seorang nenek di Inggris mendedikasikan tubuhnya dengan 20 tatto bergambar pelatih Manchester United, Jose Mourinho.

Baca Selengkapnya