Referendum Kontitusi Turki, Mengapa Perlu Referendum?  

Reporter

Jumat, 14 April 2017 11:30 WIB

Ribuan pendukung Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengibarkan bendera Turki saat berlangsungnya Reli untuk referendum yang akan datang di Istanbul, Turkey, 8 April 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Ankara-Rakyat akan mengikuti referendum konstitusi Turki bersejarah pada 16 April 2017 yang akan menentukan perubahan sejak negara itu didirikan Kemal Pasha Ataturk pada 1923.



Sebanyak 55,3 juta pemilih Turki dan 3 juta pemilih di luar Turki akan memilih Ya atau Tidak untuk melakukan perubahan terhadap 18 butir perubahan kontitusi yang telah disepakati parlemen negara itu pada Januari lalu.



Baca: Parlemen Golkan Konstitusi Baru, Turki Referendum April Ini


Advertising
Advertising


Ada 18 perubahan dalam konstitusi baru tersebut termasuk meningkatkan jumlah anggota parlemen menjadi 600 orang dari sebelumnya 550, menurunkan usia minimum untuk menjadi anggota parlemen menjadi 18 tahun dari sebelumnya 25 tahun, serta pemilihan parlemen dan presiden digelar bersamaan setiap lima tahun.



Namun perubahan yang paling mendasar dan kontroversial adalah kemungkinan Turki beralih dari sistem pemerintahan parlementer menjadi sistem pemerintahan presidensial.



Jika sebelumnya parlemen memilih perdana menteri dan kabinetnya sehingga dapat menjatuhkan mereka sewaktu-waktu atas berbagai alasan, maka dalam pemerintahan presidensial presiden hanya dapat dijatuhkan jika melanggar hukum dan pemakzulan ini disepakati oleh dua pertiga anggota parlemen.



Isu kontroversial inilah yang menyebabkan perubahan konstitusi terpaksa dilakukan dengan referendum.



Baca: Bahas Konstitusi, Angggota Parlemen Turki Baku Pukul



Perubahan yang diajukan Presiden Recep Tayyip Erdogan sejak 2014 itu sejatinya dapat lolos tanpa referendum jika disetujui oleh dua per tiga anggota parlemen Turki.



Namun penolakan keras datang dari anggota parlemen oposisi maupun independen selama pembahasan 18 butir perubahan konstitusi.



Selama pembahasan, baku hantam antara anggota yang setuju dan menolak beberapa kali terjadi.



Dalam sebuah perseteruan, seorang anggota parlemen dari partai pemerintah menuding kakinya digigit oleh anggota parlemen dari partai oposisi. Dalam baku hantam lain, sebuah pot tanaman dilempar di dalam ruangan parlemen.



Mikrofon juga dilaporkan dicuri dan menjadi senjata saat perkelahian. Hingga seorang anggota parlemen independen memborgol dirinya sendiri sebagai simbol penolakan terhadap perubahan konstitusi yang dinilai hanya menguntungkan Erdogan dan kroninya.



Rancangan konstitusi baru ini pun akhirnya disetujui oleh mayoritas parlemen, tetapi tidak mencapai tiga per empat total anggota pada 16 Januari 2017. Konstitusi ini kemudian diteken oleh Presiden Erdogan.



Tetapi agar dapat berlaku secara resmi, rakyatlah yang akan menentukan dalam referendum konstitusi Turki pada 16 April mendatang.



BBC | THE GUARDIAN | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

7 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

11 hari lalu

Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

Recep Tayyip Erdogan dalam rapat dengan Hamas, berjanji memberikan dukungan pada warga Gaza yang saat ini menderita akibat perang Gaza

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

14 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

15 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

16 hari lalu

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

17 hari lalu

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut

Baca Selengkapnya

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

21 hari lalu

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.

Baca Selengkapnya

Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

22 hari lalu

Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Baca Selengkapnya

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

22 hari lalu

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.

Baca Selengkapnya

Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

23 hari lalu

Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan Israel menghalangi negaranya mengirim bantuan ke Gaza melalui jalur udara.

Baca Selengkapnya