Bukan Overbooking Pemicu Insiden Keji Kru United Airlines  

Reporter

Kamis, 13 April 2017 08:46 WIB

Seorang penumpang ditarik keluar dari pesawat United Airlines. Video: Audra D. Bridges

TEMPO.CO, Chicago -Dunia penerbangan dihebohkan dengan tindakan keji staf satu maskapai ternama asal Amerika Serikat, United Airlines. Awalnya disebut penyebabnya adalah kelebihan muatan penumpang atau overbooking, sehingga pria keturunan Asia itu diseret keluar kabin secara kasar.

Ternyata penyebabnya empat kru United Airlines harus berangkat dan butuh tempat duduk. Insiden yang berlangsung di Bandara Internasional O'Here, Chicago, tersebut bermula ketika kru pesawat membuat pengumuman bahwa empat orang penumpang diminta secara sukarela untuk menunda penerbangannya karena akan ada staf maskapai yang harus diberangkatkan ke Louisville hari itu juga.

Baca juga: Insiden United Airlines, Ini Antisipasi Jika Terjadi Overbooking

Pihak United bahkan menawarkan bahwa penumpang yang bersedia menjadi relawan akan mendapat kompensasi sebesar US$ 800 atau sekitar Rp 10,6 juta untuk biaya hotel dan lain sebagainya. Ternyata tidak ada satupun penumpang yang tergiur dengan tawaran kru United Airlines untuk sukarela turun dari pesawat. Lalu petugas memilih penumpang secara acak untuk dikeluarkan dari pesawat.

Baca : Usir Penumpang, CEO United Airlines Sampaikan Maaf

Empat penumpang kemudian dipaksa keluar pesawat. Sepasang suami istri dan seorang lagi kemudian turun tanpa insiden meski kecewa. Namun, seorang lagi yang merupakan pria keturunan Asia dan bertugas sebagai dokter, menolak untuk turun dari pesawat itu.

Menurut dokter itu yang belakangan diidentifikasi sebagai David Dao, 69 tahun, dia harus naik pesawat karena ingin mengobati pasiennya pada keesokan paginya. Namun, kru United Airlines tidak mau menerima alasan itu dan tetap memaksanya untuk turun dari pesawat. Karena Dao tetap bersikeras, kru pesawat lantas memanggil keamanan bandara untuk mengatasi Dao.

Baca juga: David Dao, Nama Penumpang yang Diseret Keluar United Airlines

Tiga orang dari pihak keamanan lalu menyeret paksa pria tua itu dari pesawat United Airlines bernomor penerbangan US3411. Dari mulut pria tua keluar darah dalam insiden tersebut.

Audra Bridges, seorang penumpang yang berada dalam penerbangan tersebut, merekam detik-detik ketika Dao diseret paksa oleh ketiga petugas di sepanjang lorong hingga wajahnya berdarah-darah. Rekaman video yang telah ditonton oleh puluhan juta orang di seluruh dunia ini memicu kemarahan dan seruan boikot terhadap United Airlines.

Pengacara Dao mengatakan kliennya masih dirawat di rumah sakit di Chicago akibat luka yang dideritanya. Ia sedang mempertimbangkan untuk menggugat maskapai United Airlines.

BUSINESS INSIDER |CNN|YON DEMA

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya