Pertemuan Siti Aisyah dengan Otak Pembunuh Kim Jong-nam  

Reporter

Rabu, 12 April 2017 10:13 WIB

Ekspresi terdakwa pembunuhan Kim Jong-nam asal Indonesia, Siti Aisyah usai menjalani sidang perdana di Pengadilan Sepang, Malaysia, 1 Maret 2017. JPU Pengadilan Sepang mendakwa Siti Aisyah dengan pasal delik pembunuhan (302) dengan persekongkolan (34) Kitab UU Hukum Pidana, dengan ancaman hukuman mati. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Siti Aisyah menjadi terdakwa kasus pembunuhan Kim Jong-nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. Siti yang berprofesi sebagai pemijat direkrut untuk menjalankan rancangan otak pembunuh Kim Jong-nam.

Bagaimana sampai Siti Aisyah bisa menjadi target otak pembunuh Kim Jong-nam yang diduga warga Korea Utara?

Cerita bermula pada Kamis, 5 Januari 2017, pukul 3 dinihari. Saat itu, Siti Aisyah hendak pulang dari Beach Club sendirian. Beach Club jaraknya hanya beberapa ratus meter dari Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur. Siti bekerja sebagai pemijat paruh waktu di Malaysia.

Sopir bernama John menyapa Siti Aisyah dan menawarkan jasa taksinya yang berwarna hitam dan putih. “Siti dan John jauh sebelumnya sudah saling kenal,” ujar salah seorang anggota tim pendamping Siti kepada tim investigasi Tempo.

Baca juga: Sidang Siti Aisyah Berlanjut Besok, Jaksa Hadirkan Bukti

Perempuan yang hanya lulus sekolah dasar itu menolak tawaran John karena telanjur memesan GrabCar dari telepon selulernya. Namun perbincangan berlanjut. John menawari Siti bertemu dengan kenalannya yang dia sebut menawarkan pekerjaan untuk Siti, dan disepakati.

Pada hari itu juga, sekitar pukul 10 pagi, John mempertemukan Siti dengan Ri Ji-u, 30 tahun, yang mengaku bernama James. Siti memperkenalkan dirinya dengan nama Nidya. Pertemuan itu berlangsung di mal dekat Menara Kembar Petronas.

Komunikasi keduanya berlangsung tidak mulus karena Siti tidak lancar berbahasa Inggris. James menyiasatinya dengan menggunakan aplikasi penerjemah di telepon seluler. Menurut Siti, dalam pengakuan kepada anggota tim yang dibentuk Kementerian Luar Negeri, James menawarinya bermain di acara televisi prank yang tengah dia garap. Tiap kali berperan dalam adegan acara lucu-lucuan itu, ia dibayar RM 400 atau sekitar Rp 1,2 juta.

Baca juga: Tiga Tersangka Pembunuh Kim Jong-nam Terbang ke Korea Utara

Dokumen kawat rahasia antara Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur dan Kementerian Luar Negeri menyebutkan Siti sudah 12 kali berperan dalam syuting itu sepanjang Januari-Februari. Surat ini berisi seluruh pengakuan Siti kepada petugas KBRI. Syuting itu dilakukan sembilan kali di tujuh lokasi di sekitar Kuala Lumpur, yaitu di KLIA 1 dan 2, Pavilion Mall, Mandarin Oriental Hotel, Double Tree Hotel, serta KL Central. Perintahnya selalu sama. Siti harus kabur setelah mengusapkan cairan ke wajah targetnya.

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya