Patuhi Resolusi PBB, Cina Tolak Kargo Batu Bara Asal Korea Utara

Reporter

Selasa, 11 April 2017 15:40 WIB

Ilustrasi kapal kontainer Hanjin Shipping. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Shanghai – Cina memerintahkan kapal kargo Korea Utara bermuatan batu bara untuk kembali pulang, menyusul kesediaan Beijing mematuhi resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa guna menekan rezim Kim Jong-un.


Seperti dilansir Channel NewsAsia, Selasa 11 April 2017, sekitar 12 kapal kargo Korea Utara kini dalam pelayaran kembali ke pelabuhan Nampo dengan terisi batu bara.


Baca: Korea Utara Uji Coba Senjata Nuklir Keenam Kalinya April Ini


Menurut sumber yang menolak disebutkan namanya, departemen pabean Cina mengeluarkan perintah resmi pada 7 April lalu. Pabean Cina juga memerintahkan perusahaan perdagangan untuk mengembalikan kargo batu bara Korea Utara.

Perintah itu dikeluarkan pada hari yang sama dengan pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping di resor Mar-a-Lago, Florida, Amerika Serikat.


Sanksi DK PBB dijatuhkan setelah Pyongyang terus menggenjot tes rudal balistik yang memicu kritik internasional.


Advertising
Advertising

Cina kemudian sepakat melarang semua impor batu bara Korea Utara pada 26 Februari lalu, produk ekspor terpenting Pyongyang.


Namun, pemerintah Cina belum memberikan konfirmasi terkait laporan tersebut.


Baca: Peringatan Korea Utara: Kami Siap Berperang Melawan Amerika

Korea Utara merupakan pemasok utama batu bara ke Cina, terutama dari jenis yang digunakan untuk pembuatan baja, yang dikenal sebagai batu bara kokas.


Seorang sumber di Dandong Chengtai, salah satu pembeli terbesar Cina terhadap batu bara Korea Utara, mengatakan perusahaan memiliki 600 ribu ton batu bara Korea Utara yang masih berada dalam kapal kargo di berbagai pelabuhan. Total ada 2 juta ton batu bara kini terdampar di pelabuhan seluruh Cina.


Data Thomas Reuters Eikon menunjukkan bahwa sebagian besar kapal tersebut, baru-baru ini meninggalkan pelabuhan batu bara Cina, termasuk Weihai dan Peng Lai. Kapal-kapal itu kembali ke Korea Utara dengan sebagian besar diantaranya yang masih terisi penuh dengan muatan awal.


Untuk menebus pengurangan pasokan batubara dari Korea Utara, Cina telah menggenjot produksinya dengan mengimpor dari Amerika Serikat. Negeri Abang Sam sendiri kembali menghidupkan produksi batu bara setelah diperjuangkan oleh Presiden Trump.

Data Thomas Reuters Eikon tidak menunjukkan adanya ekspor batubara Amerika Serikat ke Cina antara 2014-an dan 2016, tetapi pengiriman melonjak menjadi lebih dari 400 ributon pada akhir Februari 2017.

Pemasok batu bara kokas besar lain yang telah menggenjot produksinya ke Cina sejak larangan kargo Korea Utara adalah Rusia.


CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS | YON DEMA

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

5 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

9 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

12 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

21 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya