Oposisi Turki Ancam Perang Jika Kalah Dalam Referendum  

Reporter

Senin, 10 April 2017 20:05 WIB

Husnu Bozkurt, wakil ketua Partai Oposisi CHP. cnnturk.com

TEMPO.CO, Istanbul – Partai oposisi Turki ancam akan mengobarkan perang jika kalah dalam referendum yang akan digelar 16 April mendatang.

Wakil Ketua Partai Republik Rakyat Turki atau CHP, Husnu Bozkurt mengancam mereka yang mendukung amandemen tersebut.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika hasil referendum dimenangkan oleh pemilih Ya. Kami akan kembali memburu Anda mulai dari Samsun dengan cara Izmir," kata Bozkurt, mengacu pada Perang Kemerdekaan Turki melawan kekuatan Eropa, seperti dikutip Daily Sabah, Senin 10 April 2017.

Baca: Referendum Turki di Australia, Oposisi Erdogan Mengaku Ditekan

Menurut Bozkurt pendukung amandemen kontitusi yang akan memperluas kekuasaan Recep Tayyep Erdogan tersebut adalah musuh dari Turki.

Pernyataan itu kemudian mendapat kecaman luas, terutama dari pendukung Erdogan. Jaksa penuntut umum di Ankara juga telah meluncurkan penyelidikan terkait pernyataan kontroversial Bozkurt tersebut.

Referendum 16 April 2017 memang membelah Turki. Referendum ini menjadi kontroversi karena akan mengubah banyak hal dalam sistem pemerintahan Turki, termasuk mengganti sistem pemerintahan dari parlementer menjadi presidensial.

Jika disetujui, Erdogan akan memperoleh kekuasaan yang lebih besar dibandingkan status seremonialnya sekarang sebagai presiden.

Ancaman lain dilontarkan Muharrem Ince, salah satu petinggi CHP cabang Yovalu. Ia mengaku telah memberikan perintah untuk menggantung siapa saja yang berani menurunkan spanduk yang berisi seruan untuk warga Turki memilih Tidak pada referendum.

"Mereka akan berpatroli malam ini. Siapa pun yang menurunkan spanduk, kita akan menemukan mereka. Jangan khawatir," ujar Ince.

Mantan Ketua CHP, Deniz Baykal juga membuat pernyataan yang mengejutkan. Baykal mengatakan mereka akan merayakan 16 April seolah-olah Turki memenangkan Perang Kemerdekaan ketika pemilih Tidak menjadi suara mayoritas.

Dia mengancam warga yang mendukung amandemen konstitusi dan berkata, "Kami akan tenggelamkan seluruh generasimu dalam lautan zmir."

DAILY SABAH | YON DEMA

Berita terkait

Turki Tangkap Pemimpin Redaksi Cumhuriyet Tanpa Jelas Alasannya

12 Mei 2017

Turki Tangkap Pemimpin Redaksi Cumhuriyet Tanpa Jelas Alasannya

Polisi Turki menangkap pemimpin redaksi surat kabar online Cumhuriyet tanpa jelas alasannya.

Baca Selengkapnya

Malaysia Deportasi Tiga Pendukung Fethullah Gulen

12 Mei 2017

Malaysia Deportasi Tiga Pendukung Fethullah Gulen

Malaysia deportasi tiga pendukung Gulen yang dituduh terlibat percobaan kudeta pada Juli tahun lalu di Turki.

Baca Selengkapnya

Usai Referendum, Turki Putus Hubungan dengan Uni Eropa

3 Mei 2017

Usai Referendum, Turki Putus Hubungan dengan Uni Eropa

Sejumlah pemerintahan di Uni Eropa menuding sikap Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan terhadap para pelaku kudeta Juli 2016 terlalu keras.

Baca Selengkapnya

KPU Turki Tolak Batalkan Hasil Referendum Konstitusi

20 April 2017

KPU Turki Tolak Batalkan Hasil Referendum Konstitusi

Komisi Pemilihan Umum Turki (YSK) menolak permintaan partai oposisi utama agar membatalkan hasil referendum mengenai perubahan konstitusi

Baca Selengkapnya

Presiden Erdogan Dirikan Museum Peringatan Kudeta Gagal  

19 April 2017

Presiden Erdogan Dirikan Museum Peringatan Kudeta Gagal  

Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan akan mendirikan museum khusus mengenang kudeta gagal pada 15 Juli 2016.

Baca Selengkapnya

49 Pengunjuk Rasa Tolak Referendum Turki Ditangkap

19 April 2017

49 Pengunjuk Rasa Tolak Referendum Turki Ditangkap

Sedikitnya 49 pengunjuk rasa ditahan setelah menggelar aksi protes menolak hasil referendum Turki.

Baca Selengkapnya

Hasil Referendum Turki Dievaluasi Setelah Oposisi Protes

19 April 2017

Hasil Referendum Turki Dievaluasi Setelah Oposisi Protes

Dewan Tertinggi Pemilihan Turki menyatakan pihaknya akan mengevaluasi hasil referendum setelah oposisi menyatakan keberatan.

Baca Selengkapnya

Setelah Referendum Turki, Masa Darurat Diperpanjang

19 April 2017

Setelah Referendum Turki, Masa Darurat Diperpanjang

Pasca-referendum konstitusi, parlemen Turki mengesahkan perpanjangan keadaan darurat yang sudah diberlakukan selama sembilan bulan terakhir

Baca Selengkapnya

Pemantau Referendum Turki Duga 2,5 Juta Suara Dimanipulasi  

18 April 2017

Pemantau Referendum Turki Duga 2,5 Juta Suara Dimanipulasi  

Dewan Eropa, yang memantau referendum Turki, curiga lebih dari 2,5 juta suara telah dimanipulasi.

Baca Selengkapnya

Cuek Dikritik Barat, Erdogan: Biar Mereka Bicara ke Tangan Saya

18 April 2017

Cuek Dikritik Barat, Erdogan: Biar Mereka Bicara ke Tangan Saya

Presiden Turki,Erdogan tidak peduli dengan kritikan lembaga pemantau referendum dari Barat dan berujar: biarkan mereka bicara dengan tangan saya.

Baca Selengkapnya