Militer AS meluncurkan rudal Tomahawk dari kapal perang AS yang ada di wilayah Laut Tengah, menyasar sebuah pangkalan udara di Suriah, 7 April 2017. Serangan ini menjadi perintah militer paling dramatis pertama yang diambil Donald Trump sejak memegang jabatan sebagai Presiden AS. Robert S. Price/Courtesy U.S. Navy/Handout via REUTERS
TEMPO.CO, Washington -Keputusan presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerang Suriah pada Kamis, 6 April 2017 malam dianggap sebagai pengingkaran atas janji kampanyenya saat ikut pemilihan presiden tahun lalu. Cuitannya yang menyatakan penolakan Amerika serang Suriah di akun Twitter miliknya pun viral di media sosial.
Sejumlah pernyataan Trump yang menolak menyerang Suriah melalui akun Twitternya muncul kembal, termasuk dua cuitannya menyerukan persetujuan kongres sebelum meluncurkan aksi militer di Suriah.
Mengutip Time, Trump sedikitnya mengunggah 18 cuitan di akun Twitternya sepanjang periode 2013-2014 mengenai Amerika Serikat yang tidak seharusnya mengebom Suriah.
Trump mengawali cuitannya tentang pendiriannya agar Amerika Serika tidak mengebom Suriah. Cuitan itu diunggah pada tanggal 26 Juni 2013.
"Kita harus berdiri di luar neraka Suriah, "pemberontak sama buruknya dengan rezim yang ada. APA YANG AKAN KITA DAPAT DARI NYAWA DAN $ MILIARAN? ZERO," cuitan pertama Presiden Trump tentang perang di Suriah tanggal 26 Juni 2013.
Pada 9 September 2013, Trump mencuit: "Jangan serang Suriah- serangan yang tidak akan membawa apa-apa kecuali masalah bagi Amerika Serikat. Fokus untuk membuat negara kita kuat dan hebat kembali!"
Pada 20 September 2014, Trump menegaskan kembali kepada Presiden Barack Obama saat itu untuk tidak mempersentajai pemberontak moderat di Suriah. Sebab tidak diketahui pasti siapa mereka.
Seluruh cuitan Trump ditujukan untuk mengkritik kebijakan Obama di Suriah.
Dan serangan militer Amerika Serikat ke Suriah merupakan yang pertama sejak Suriah dilanda perang saudara enam tahun lalu.
