Lagi, Perempuan Saudi Tuntut Hak Untuk Mengemudi

Reporter

Kamis, 6 April 2017 10:50 WIB

digitaljournal.com

TEMPO.CO, Riyadh— Sejumlah perempuan di Arab Saudi merekam diri mereka melakukan aksi diam tanpa suara untuk memperjuangkan hak mengemudi, bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri Inggris Theresa May ke negara itu.


Seperti dilansir dari Independent, Rabu 5 April 2017, dalam tayangan yang disebarkan via laman berbagi video itu, tampak beberapa perempuan berjalan kaki dan bersepeda seorang diri tanpa ditemani kerabat laki-laki.


Baca: Pangeran Saudi Desak Pencabutan Larangan Wanita Mengemudi


Rekaman aksi protes diam para perempuan itu disebarkan di media sosial dengan tanda tagar #resistancebywalking. Kampanye ini merupakan protes terhadap pembatasan para perempuan melakukan aktivitas sehari-hari kecuali ditemani oleh seorang wali laki-laki, termasuk mengemudi.


"Kami ingin mendorong para perempuan untuk pergi berjalan sendirian atau melakukan tugas sehari-hari sendiri, tanpa perlu pengawasan laki-laki," kata koordinator kampanye, Mariam Alhubail, melalui akun Twitter @ms_freespeech.

Seorang aktivis perempuan lain yang juga turut serta dalam aksi diam itu menuturkan bahwa para laki-laki membiarkannya berjalan sendirian.


Advertising
Advertising

“Mereka tak peduli jika saya berjalan. Yang membuat mereka protes adalah jika saya mengemudi dan melakukannya sendiri tanpa laki-laki,” tulis dia melalui Twitter.


Arab Saudi adalah satu-satunya negara di dunia di mana perempuan dilarang mengemudi. Aturan ini diberlakukan Kementerian Dalam Negeri sejak 1957.


Baca: Langgar Larangan Mengemudi, Perempuan Saudi Dicambuk


Aktivis dan penulis Saudi, Wajjeha al-Huwaider , mempelopori kampanye hak mengemudi dan sempat ditangkap setelah merekam dirinya mengemudi di hari perempuan internasional pada 2008.

Salah satu anggota Dewan Penasehat paling berpengaruh di Arab Saudi telah mementahkan permintaan sama tahun lalu. Ia bahkan menolak untuk sekadar memeriksa kemungkinan perempuan diizinkan mengemudi, tuntutan yang berkembang dari aksi pengunjuk rasa pada gelombang Arab Spring 2011.

Perempuan juga dilarang melakukan bisnis resmi seperti membuka rekening bank atau menjalani prosedur medis tertentu tanpa izin dari wali laki-laki. Kesaksian perempuan juga tak berlaku di pengadilan kecuali ada seorang pria yang bersumpah untuk mereka bahwa ucapannya benar.

Ribuan perempuan telah menandatangani petisi yang menyerukan pada pemerintah Saudi untuk mengakhiri sistem perwalian. Kunjungan May ke Saudi pada Rabu lalu sempat menuai kontroversi karena ia menemui Putra Mahkota Saudi tanpa mengenakan kerudung.



THE INDEPENDENT | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.

Baca Selengkapnya

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.

Baca Selengkapnya

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan

Baca Selengkapnya

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.

Baca Selengkapnya

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.

Baca Selengkapnya