Maret Ini, Pasukan Koalisi Amerika Terbanyak Bunuh Sipil Suriah

Reporter

Senin, 3 April 2017 21:21 WIB

Sejumlah warga mengendarai sepeda motornya untuk melarikan diri dari kawasan sekitar Sungai Efrat di Suriah, 30 Maret 2017. Warga melarikan diri demi menghindari konflik dan mendapatkan tempat yang aman menuju daerah yang dikuasai Partai Demokratik Suriah SDF. REUTERS/Rodi Said

TEMPO.CO, Washington - Pasukan Koalisi pimpinan Amerika Serikat selama Maret dilaprkan lebih banyak melakukan pembunuhan terhadap warga sipil dibandingkan Rusia dan ISIS.

Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia atau SNHR menemukan bahwa ISIS di Suriah pada Maret 2017, membunuh 119 warga sipil, termasuk 19 anak-anak dan 7 perempuan. Pasukan Rusia membunuh 224 warga sipil, termasuk 51 anak-anak dan 42 wanita.

Baca juga: Sanksi untuk Suriah, Rusia dan Cina Veto Keputusan PBB

Namun kehadiran pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat yang seharusnya melindungi warga sipil, justru menewaskan lebih banyak. SNHR mencatat bahwa 260 warga sipil, termasuk 70 anak-anak dan 34 wanita tewas di tangan pasukan koalisi yang beroperasi di Suriah.

SNHR, yang memonitor korban perang Suriah dari semua pihak, mengakui jumlah riil warga sipil yang tewas dalam konflik itu bisa jauh lebih tinggi, jika tidak menemukan kesulitan dalam melacak korban.

Baca juga: Sanksi untuk Suriah, Rusia dan Cina Veto Keputusan PBB

“Angka korban didasarkan pada data yang berhasil dihimpun, meski tidak semuanya. Oleh karena itu, laporan tersebut hanya mencakup korban sipil yang tewas oleh semua pihak dan membandingkannya,” lapor SNHR, seperti yang dilansir Independent pada 3 April 2017.

Bahkan sebuah laporan dari kelompok monitoring Inggris, Airwars mengungkapkan selama Maret tahun ini saja, terdapat 1472 korban serangan udara Amerika Serikat di Irak dan Suriah. Angka itu yang tertinggi selama keikutsertaan Amerika Serikat di wilayah konflik Timur Tengah.

Airwars mengatakan, sementara semua data yang berasal dari wilayah ini harus ditangani dengan hati-hati, AS bertanggung jawab untuk 68 persen dari semua serangan udara terhadap Suriah, dan sisanya dari pasukan sekutu termasuk Inggris, yakni 32 persen.

Baca juga: Paspornya Dicabut, Nomini Oscar dari Suriah Batal ke AS

Peningkatan serangan terjadi seiring janji presiden Amerika Serikat Donald Trump yang bersumpah akan membumihanguskan ISIS. Pesawat-pesawat tempur koalisi secara dramatis meningkatkan serangan mereka terhadap ISIS di Mosul dan Raqqa. Sementara jumlah tentara Amerika Serikat di darat juga meningkat.

Pada saat yang sama, Rusia telah mengurangi serangan menyusul gencatan senjata parsial pada Desember 2016.

Donatella Rovera, Penasihat Senior Crisis Response di Amnesty International mengatakan bahwa jumlah korban sipil yang tinggi menunjukkan bahwa pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat telah gagal untuk mengambil tindakan pencegahan yang memadai untuk mencegah kematian warga sipil.

INDEPENDENT|YON DEMA

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

8 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

9 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

9 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

10 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

11 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

11 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

19 jam lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

22 jam lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

1 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya