Kisah Bom Laptop Robek Lambung Pesawat Saat Terbang di Somalia  

Reporter

Minggu, 2 April 2017 17:44 WIB

Lubang bekas ledakan bom di pesawat Somalia. BBC.com

TEMPO.CO, Jakarta - Larangan membawa laptop dan telepon seluler oleh Amerika Serikat dan Inggris mengingatkan kembali pada peristiwa ledakan bom laptop di Mogadishu, Somalia, pada 2 Februari 2016.

Berawal dari pernyataan maskapai Turkish Airlines yang menunda penerbangannya ke Djibouti dari Somalia gara-gara cuaca buruk di Djibouti. Sehingga 74 penumpang yang seharusnya terbang dengan maskapai Turki itu dipindah ke maskapai lain.

Maskapai Daallo Airlines yang berkantor di Dubai dan memiliki jadwal rutin terbang dari Dubai ke Somalia dan Djibouti, menyanggupi membawa penumpang Turkish Airlines yang tujuannya ke Djibouti.

Baca juga: Inggris Perketat Keamanan di Bandara dan Pembangkit Nuklir

"Kami diberi tahu tentang perubahan ini beberapa jam sebelum berangkat," kata Mohamed Ibrahim Yasin Olad, Kepala Daallo Airlines, seperti dikutip dari BBC.

Pesawat Daallo Airlines tipe Airbus 321 baru saja terbang sekitar 15 menit di ketinggian 3.350 meter dari permukaan laut. Mendadak terdengar ledakan dari kabin penumpang. Lambung pesawat robek sekitar satu meter lebarnya. Penumpang yang berada dekat lokasi robeknya pesawat diketahui membawa laptop.

Ledakan itu mengagetkan penumpang dan awak pesawat. Untungnya ledakan itu tidak menganggu sistem navigasi pesawat sehingga pilot bisa segera berputar arah balik ke bandara di Mogadishu, Somalia. Pesawat mendarat di landasan. Tubuh pelaku meledak dan tercampak ke luar dari pesawat.

Mengutip BBC, lebih dari 20 orang ditangkap terkait dengan ledakan bom laptop. Mereka merupakan jaringan milisi Somalia, al-Shabab.

Baca juga: Australia Perketat Pemeriksaan Penerbangan dari Timur Tengah

Milisi al-Shabab yang bermarkas di Somalia kemudian mengklaim bertanggung jawab atas ledakan laptop itu. Al-Shabab yang merupakan jaringan teroris al-Qaeda telah merancang target ledakan adalah pesawat Turkish Airlines yang akan membawa milisinya terbang bersama bom laptop ke Djibouti.

Dalam pernyataan al-Shabab kepada Al Jazeera, bom laptop itu ditujukan untuk membunuh beberapa pejabat intelijen Barat dan pasukan NATO warga Turki yang menggunakan pesawat Turkish Airlines. Ternyata, pesawat batal berangkat karena cuaca buruk di Djibouti.

Al-Shabab ingin membalas kejahatan pasukan NATO dan badan intelijennya yang memerangi muslim di Somalia.

Penggunaan bom yang ditaruh dalam laptop merupakan yang pertama kali terjadi dalam aksi terorisme.

Pekan lalu, Amerika dan Inggris telah mengeluarkan larangan untuk membawa laptop ke dalam kabin pesawat. Hari ini, intelijen mengeluarkan peringatan kepada Inggris untuk meningkatkan keamanan di bandara-bandara dan pembangkit nuklirnya.

BBC | AL JAZEERA | DAILY MAIL | MARIA RITA

Berita terkait

Al Qaeda Semenanjung Arab Umumkan Kematian Pemimpin Khalid Batarfi

47 hari lalu

Al Qaeda Semenanjung Arab Umumkan Kematian Pemimpin Khalid Batarfi

Al Qaeda Semenanjung Arab mengatakan Saad bin Atef al-Awlaki mengambil alih sebagai pemimpin baru setelah kematian Batarfi.

Baca Selengkapnya

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

48 hari lalu

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

Al Qaeda Yaman mengumumkan kematian pemimpinnnya. Pemimpin baru telah diumumkan.

Baca Selengkapnya

Profil Aymen Hussein, Top Skor Sementara Piala Asia 2023 Asal Irak yang Keluarganya Jadi Korban ISIS dan Al Qaeda

22 Januari 2024

Profil Aymen Hussein, Top Skor Sementara Piala Asia 2023 Asal Irak yang Keluarganya Jadi Korban ISIS dan Al Qaeda

Pemain timnas Irak Aymen Hussein telah mencetak tiga gol dalam dua pertandingan di penyisihan grup Piala Asia 2023 yang sedang berlangsung.

Baca Selengkapnya

Helikopter PBB Ditahan Milisi Al Shabaab di Somalia

11 Januari 2024

Helikopter PBB Ditahan Milisi Al Shabaab di Somalia

Al Shabaab menahan sebuah helikopter PBB yang membawa dua pria Somalia dan beberapa orang asing ketika melakukan pendaratan darurat

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 142 Tersangka Terorisme Sepanjang 2023, 5 Orang Dilatih di Luar Negeri

20 Desember 2023

Densus 88 Tangkap 142 Tersangka Terorisme Sepanjang 2023, 5 Orang Dilatih di Luar Negeri

Densus 88 menangkap 142 tersangka dugaan tindak pidana terorisme dalam satu tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Ini Isi Lengkap Surat Peringatan Osama Bin Laden Untuk Amerika Soal Palestina

17 November 2023

Ini Isi Lengkap Surat Peringatan Osama Bin Laden Untuk Amerika Soal Palestina

Surat dari pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden dengan judul 'Surat untuk Amerika' viral di Tiktok

Baca Selengkapnya

TikTok Larang Video Viral yang Promosikan Surat Osama bin Laden

17 November 2023

TikTok Larang Video Viral yang Promosikan Surat Osama bin Laden

TikTok akan melarang konten yang mempromosikan surat Osama bin Laden pada 2002 yang merinci penjelasan mantan pemimpin Al Qaeda soal penyerangan 9/11

Baca Selengkapnya

Junta Niger: Penarikan Pasukan Prancis akan Dimulai dengan 400 Tentara

6 Oktober 2023

Junta Niger: Penarikan Pasukan Prancis akan Dimulai dengan 400 Tentara

Junta Niger juga mengatakan sebuah pangkalan udara di ibu kota Niamey, tempat sebagian besar tentara Prancis, akan dibongkar pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Helikopter Militer Kenya Jatuh Dekat Perbatasan Somalia, 8 Personel Tewas

19 September 2023

Helikopter Militer Kenya Jatuh Dekat Perbatasan Somalia, 8 Personel Tewas

Kecelakaan helikopter militer di Kenya dekat perbatasan dengan Somalia telah menewaskan sedikitnya delapan orang

Baca Selengkapnya

Reaksi Dunia Pascaserangan Teroris ke Menara Kembar WTC New York 11 September 2001

12 September 2023

Reaksi Dunia Pascaserangan Teroris ke Menara Kembar WTC New York 11 September 2001

Tragedi 11 September di menara kembar WTC telah berlalu 22 tahun silam yang menewaskan hampir 3.000 orang. Saat itu begini reaksi dunia.

Baca Selengkapnya