Ilustrasi pesawat terbang/penerbangan. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
TEMPO.CO, Dallas - Seorang kopilot pesawat maskapai American Airlines tewas saat menerbangkan pesawat dari Dallas, Texas, menuju Albuquerque, New Mexico.
Juru bicara Bandara Albuquerque mengkonfirmasi bahwa pesawat Boeing 737-800 hanya berjarak dua mil dari pendaratan ketika kapten menyatakan keadaan darurat medis. Kapten menyebutkan kopilot menderita gangguan medis dan membutuhkan perawatan darurat.
"Mereka mendarat tanpa insiden, meluncur ke pintu gerbang dan bertemu dengan tenaga medis," katanya, seperti yang dilansir BBC, Kamis, 30 Maret 2017. Pesawat itu berhasil mendarat dengan selamat tanpa ada gangguan, termasuk tak satu pun dari penumpang mengalami luka-luka atas insiden itu.
American Airlines kemudian mengonfirmasi insiden itu dan menyatakan yang meninggal adalah kopilot yang diidentifikasi sebagai perwira pertama William Mike Grubbs.
Juru bicara maskapai, Polly Tracey, mengatakan, "Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya bagi keluarga yang ditinggalkan serta mendoakan mendiang rekan perwira pertama Grubbs beristirahat dalam damai."
Tracey menambahkan, seluruh maskapai penerbangan sangat sedih dengan kematian Grubbs. Penyebab kematian hingga kini belum dirilis, masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut.
Kejadian pilot meninggal saat menerbangkan pesawat bukanlah yang pertama. Pada 2015, seorang pilot American Airlines meninggal dalam keadaan darurat medis saat penerbangan dari Phoenix ke Boston. Beruntung kopilot bertindak sigap dengan mengontrol penerbangan itu dengan mengalihkannya mendarat di Syracuse, New York.
Pesawat besar, seperti Boeing 737, secara umum dapat bermanuver dengan aman oleh seorang pilot tunggal, meskipun protokol Administrasi Penerbangan Federal sangat tidak menyarankan itu.