TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Sembilan warga Malaysia yang dilarang meninggalkan Korea Utara menyusul krisis diplomatik yang dipicu pembunuhan Kim Jong-nam, akhirnya dipulangkan, Kamis, 30 Maret 2017. Pembebasan kesembilan warga Malaysia itu diumumkan Perdana Menteri Najib Razak lewat akun Twitter maupun situs resminya.
"Alhamdulillah Pesawat Khas membawa pulang 9 rakyat Malaysia telah keluar ruang udara Korea Utara. Krisis diplomatik sudah berakhir," kata PM Najib lewat akun Twitter-nya, Kamis sore.
Baca: Menjelang Persidangan, Siti Aisyah Minta Didoakan Ibu
Hubungan Pyongyang dan Kuala Lumpur memburuk pasca-pembunuhan Kim Jong-nam. Kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, tersebut tewas setelah disergap dua perempuan di Bandara Internasional Kuala Lumpur 2, Malaysia, pada 13 Februari lalu.
Korea Utara menuding polisi Malaysia tidak transparan dalam penyelidikan. Malaysia akhirnya mengusir Duta Besar Korea Utara Kang Chol yang dianggap menghina kepolisian. Tindakan itu dibalas Korea Utara dengan melarang warga Malaysia keluar dari negaranya. Sebaliknya, Malaysia pun melarang warga Korea Utara meninggalkan Malaysia.
PM Najib mengumumkan kesembilan warga Malaysia bertolak dari Pyongyang pukul 19.45 waktu Malaysia dan akan mendarat di Kuala Lumpur, Jumat, 31 Maret 2016, pukul 05.00.
"Kami sekarang mengizinkan warga Korea Utara meninggalkan Malaysia," kata Najib dalam pernyataannya.
Baca: Malaysia Sempat Salah Identifikasi Kim Jong-nam Warga Korsel
Dia menambahkan, dengan tuntasnya autopsi jenazah dan surat dari keluarga yang meminta agar jenazah dipulangkan ke Korea Utara, petugas koroner sepakat untuk melepaskan jasadnya.
Najib menyatakan penyelidikan polisi atas kasus tersebut akan terus berlanjut. "Saya telah memerintahkan agar semua yang bertanggung jawab akan dibawa ke pengadilan," kata Najib.
Salah satu dari dua wanita yang didakwa membunuh Kim Jong-nam adalah warga negara Indonesia. Siti Aisyah, 25 tahun, asal Serang, Banten, bersama rekannya Doan Thi Huong, 29 tahun, wanita asal Vietnam, didakwa dengan pasal pembunuhan dan persekongkolan pada 1 Maret lalu. Persidangan selanjutnya dijadwalkan akan berlangsung pada 13 April mendatang.
NAJIBRAZAK.COM | NATALIA SANTI
Berita terkait
Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina
1 hari lalu
Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran
7 hari lalu
Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.
Baca SelengkapnyaKorea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?
7 hari lalu
Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.
Baca SelengkapnyaAdik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran
8 hari lalu
Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian
Baca SelengkapnyaMelawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia
10 hari lalu
Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah
Baca SelengkapnyaKim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah
13 hari lalu
Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.
Baca SelengkapnyaAS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran
14 hari lalu
Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.
Baca SelengkapnyaPembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?
16 hari lalu
Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.
Baca SelengkapnyaKim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang
20 hari lalu
Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.
Baca SelengkapnyaAS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?
23 hari lalu
Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik
Baca Selengkapnya