Sejumlah orang menghampiri seorang pria yang terluka dalam insiden penembakan di Jembatan Westminster di London, 22 Maret 2017. REUTERS/Toby Melville
TEMPO.CO, London- Toby Melville, fotografer Reuters menyaksikan korban-korban pembantaian pelaku teror di London, Inggris kemarin sore. Saat itu, Melville sedang bertugas mengambil gambar sekitar gedung parlemen untuk bahan penulisan tentang proses keluargnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit.
"Saya mendengar bunyi orang jatuh dari tempat yang tinggi, ketika berbalik ada seorang pria tergeletak sekitar 10 yard dari saya," kata Melville.
Suasana sepi dan tenang di pusat kota London sore itu. Melville yang sedang bertugas berdiri di bawah jembatan di tepi selatan Sungai Thames di seberang gedung parlemen. Saat itu sekitar jam 2.30 sore waktu setempat.
Tiba-tiba seorang pria jatuh di dekatnya. Kepalanya berlumuran darah. Melville tidak menyadari apa yang sedang terjadi di sekitar gedung parlemen.
"Awalnya saya berpikir ini adalah kecelakaan orang terjatuh atau bunuh diri yang mengerikan," kata Melville, seperti yang dilansir Reuters pada 23 Maret 2017.
Melville segera menelepon layanan darurat dan memutuskan untuk pergi ke rumah sakit St Thomas yang terdekat di situ untuk meminta bantuan menyelamatkan pria yang terluka. Dia menaiki tangga untuk mencapai jembatan Westminster dan saat itulah ia melihat ada wanita lain yang terluka tergeletak di trotoar.
Melville menggambarkan suasana yang tadinya hening berubah menjadi hiruk pikuk dalam sesaat, namun belum tahu apa yang sebenarnya telah terjadi.
Setelah itu, Melville menduga kuat pria yang jatuh tadi bukanlah disebabkan kecelakaan, melainkan perbuatan tidak bertanggung jawab dari seseorang. Beberapa orang lain terlihat mulai bergegas membantu para korban di atas jembatan.
Melville pun menyadari bahwa ada aksi pembantaian yang terjadi. Ia pun mengambil gambar para korban serta situasi di sekitarnya.
"Puluhan orang terluka, beberapa dari mereka tampaknya masih sadar. Orang-orang di sekitar menyebut ada bus yang menabrak pejalan kaki. Yang lain mengatakan sebuah mobil yang melakukannya, seorang lagi menyebut itu penembakan," kata Melville.
Berdasarkan laporan resmi, serangan teror London menelan korban jiwa sebanyak lima orang dan melukai 40 lainnya. Korban-korban tersebut berjatuhan setelah sengaja ditabrak oleh sebuah mobil di Westminster Bridge dan penyerang menikam seorang polisi dekat dengan parlemen sebelum akhirnya ditembak mati.