Tak Punya Jabatan, Ivanka Trump Akan Berkantor di Gedung Putih

Reporter

Selasa, 21 Maret 2017 10:05 WIB

Ivanka Trump, putri Presiden Donald Trump, memperhatikan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau saat rapat di Gedung Putih, Washington, 13 Februari 2017. AP/Evan Vucci

TEMPO.CO, WASHINGTON—Putri sulung Presiden Amerika Donald Trump, Ivanka Trump, akan mulai berkantor di Sayap Kanan Gedung Putih, meski tak memiliki jabatan resmi.


Seperti dilansir The Guardian, Selasa 21 Maret 2017, Gedung Putih mengumumkan Ivanka akan memiliki hak untuk melihat dokumen-dokumen rahasia, saluran telepon khusus pemerintah, serta izin khusus meski bukan pegawai pemerintah.


Baca: Diboikot, Penjualan Produk Fashion Ivanka Trump Justru Meroket


Ivanka Trump akan bergabung dengan suaminya, Jared Kushner, yang kini menjadi penasihat utama presiden. Namun ia tidak akan menerima gaji karena tidak direkrut sebagai pegawai pemerintah.


Dalam pernyataan khusus kepada laman Politico, Ivanka Trump mengakui belum pernah ada anak presiden yang memiliki peran sebesar dirinya dalam sejarah Amerika Serikat.


Advertising
Advertising

“Saya akan terus memberikan nasihat kepada ayah saya. Meski tidak ada preseden sebelumnya, saya akan mengikuti aturan etik tentang pegawai pemerintah,” kata Ivanka.


Jamie Gorelick, pengacara sekaligus penasihat etik Trump mengatakan presiden akan tetap mengikuti etika pegawai pemerintah terkait Ivanka. "Ivanka akan menjadi mata dan telinga ayahnya," ujar Gorelick.


Peran Ivanka memang terlihat sangat besar meski suaminya awal tahun ini mengatakan istrinya tidak akan berperan di Gedun Putih.


Namun sejak pindah ke Washington, Ivanka terlihat berulang kali mendampingi Trump. Terakhir media mempertanyakan keberadaan Ivanka yang duduk di sebelah Kanselir Jerman Angela Merkel dalam kunjungan ke Gedung Putih pada Jumat lalu.


Membesarnya pengaruh Ivanka dalam pemerintahan Trump memicu pertanyaan tentang etika dan anti-nepotisme. Apalagi Ivanka belum menutup bisnis fashion dan perhiasannya meski telah menunjuk orang lain sebagai pengelola


POLITICO |THE GUARDIAN | CNBC | SITA PLANASARI AQUADINI



Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya