Polisi Thailand Ungkap Rencana Pembunuhan terhadap PM Prayuth  

Reporter

Senin, 20 Maret 2017 10:07 WIB

PM Thailand Prayuth Chan-ocha, berpose saat akan memasukan surat suaranya dalam pemungutan suara referendum konstitusi di Bangkok, Thailand, 7 Agustus 2016. AP/Sakchai Lalit

TEMPO.CO, Bangkok - Kepolisian Thailand mengumumkan keberhasilan membongkar rencana pembunuhan terhadap Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha.

Rencana pembunuhan itu diketahui setelah aparat mengungkap tempat persembunyian senjata milik seorang aktivis anti-junta yang tengah buron.

Baca: Hasil Awal Referendum, Junta Thailand Didukung Mayoritas

Ini merupakan penemuan senjata milik gerakan kaus merah terbaru, yaitu sebuah kelompok politik yang loyal kepada mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra.

Seperti dilansir Reuters, Ahad malam, 19 Maret 2017, polisi pada Sabtu lalu menemukan puluhan senapan dan granat bersama dengan ribuan amunisi di sebuah rumah milik pemimpin kaus merah, Wuthipong Kochathamakun.

Wuthipong telah menjadi buron sejak kudeta militer terjadi. Terkait dengan penemuan senjata tersebut, polisi juga menangkap sembilan orang.

"Kami menemukan senapan dengan teropong. Kami jamin ini bukan untuk menembak burung, tapi membunuh pemimpin negara," kata Kepala Kepolisian Thailand Jakthip Chaijinda.

Prayuth, yang sebelumnya merupakan panglima tertinggi Angkatan Bersenjata Thailand, menggulingkan pemerintahan Yingluck Shinawatra pada 2014 melalui kudeta militer. Yingluck merupakan adik bungsu Thaksin.

Pemerintahan junta militer menyatakan berhasil menemukan puluhan tempat persembunyian senjata milik kelompok yang setia kepada klan Shinawatra.

Mereka menyimpulkan, persediaan senjata ini menunjukkan adanya pihak yang berusaha menciptakan instabilitas dan merebut kekuasaan.

Meski demikian, polisi tidak menunjukkan bukti lain dari dugaan plot pembunuhan terhadap PM Thailand. Jakthip hanya mengatakan Wuthipong dan jaringannya sempat memprediksi melalui media sosial bahwa PM Chan-ocha akan dibunuh.

REUTERS |THE SIDNEY MORNING HERALD | SITA PLANASARI AQUADINI



Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya