Berselisih dengan Kabinet, Netanyahu Ancam Percepat Pemilu  

Reporter

Senin, 20 Maret 2017 08:45 WIB

PM Israel, Benjamin Netanyahu (kanan), manyapa Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dalam pemakaman mantan presiden Israel, Shimon Peres di Yerusalem, 30 September 2016. Peres merupakan tokoh yang mengupayakan perdamaian kedua negara pada 1990-an. REUTERS/Handout

TEMPO.CO, Tel Aviv - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengancam akan mempercepat pemilihan umum dari jadwal yang telah ditentukan, setelah berselisih dengan salah satu menteri kabinetnya, Menteri Keuangan Moshe Kahlon.


Kahlon sebagai mitra koalisi utama bersitegang dengan Netanyahu ihwal pembentukan otoritas penyiaran publik baru.


Baca: Utusan Donald Trump Temui PM Israel Netanyahu di Yerusalem


Seperti dilansir Reuters pada Ahad 19 Maret 2017, spekulasi itu muncul setelah Netanyahu mengatakan Sabtu malam bahwa ia telah membatalkan kesepakatan dengan Kahlon tentang Perusahaan Penyiaran Publik (PBC) baru yang akan menggantikan produk lama.

Surat kabar, radio dan saluran televisi lokal menyiarkan intimidasi Netanyahu untuk membubarkan pemerintah dengan mengadakan pemilu dua tahun lebih cepat, jika layanan penyiaran baru itu tidak dibubarkan sebelum 30 April ini.


Israel baru akan mengadakan pemilihan umum pada November 2019.


Advertising
Advertising

Baca: Ditolak Netanyahu, Pemimpin Arab Israel Pertahankan Jalan Arafat


Netanyahu, yang memimpin partai Likud, menentang layanan baru itu karena khawatir akan banyak orang yang kehilangan pekerjaan jika sebuah perubahan dibuat dengan tiba-tiba.


Satu minggu sebelumnya, Netanyahu telah mencapai kesepakatan dengan Kahlon, yang juga pemimpin partai Kulanu, tetapi kemudian membatalkannya kembali. Kesepakatan itu menyebutkan bahwa PBC akan mulai mengudara pada 30 April mendatang.

Sebagian media menyatakan Netanyahu sengaja memicu krisis kabinet sebagai cara mengalihkan perhatian dari penyelidikan terhadap tuduhan korupsi. Sejak beberapa pekan lalu, ia diinterogasi polisi terkait dakwaan itu.


“Keputusan untuk mempercepat pemilu akan menunda bahkan membatalkan penyelidikan terhadap Netanyahu,” kata analis politik Nahum Barnea dalam opini di harian Yedioth Ahronoth.


"Jika dia menang pemilu, Netanyahu akan beralasan rakyat mempercayainya," Barnea menambahkan.


Netanyahu, 67 tahun, adalah seorang tersangka dalam dua kasus hukum, yang pertama melibatkan penerimaan hadiah atau gratifikasi dari pengusaha, sementara kasus lainnya terkait percakapannya dengan pemilik salah satu surat kabar Israel untuk membatasi pemberitaan negatif tentangnya.


Namun hingga kini belum ada tuntutan yang dibuat terhadap Netanyahu, yang terpilih kembali menjadi Perdana Menteri dua tahun yang lalu.


REUTERS | GUARDIAN | GULF NEWS | YON DEMA

Berita terkait

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

1 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

2 jam lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

3 hari lalu

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel mengancam melakukan pembalasan terhadap Otoritas Palestina jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan menteri-menterinya.

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

4 hari lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

4 hari lalu

Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

Benjamin Netanyahu memastikan akan melancarkan operasi militer melawan Hamas di Rafah, selatan Gaza, tak peduli apakah akan tercipta kesepakan

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

10 hari lalu

Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "masih banyak yang harus dilakukan" untuk menghentikan protes pro-Palestina di kampus-kampus AS.

Baca Selengkapnya

Kepala Negara yang Ditangkap dan Diadili Mahkamah Pidana Internasional atau ICC, Berikutnya Netanyahu?

12 hari lalu

Kepala Negara yang Ditangkap dan Diadili Mahkamah Pidana Internasional atau ICC, Berikutnya Netanyahu?

PM Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan beberapa negara ke ICC atas genosida Gaza, Palestina. Berikut pemimpin dunia pernah diadili ICC?

Baca Selengkapnya

5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

12 hari lalu

5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

Setidaknya 5 negara laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC. Negara mana saja? Sejauh mana kewenangan ICC bisa menanganinya?

Baca Selengkapnya

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

14 hari lalu

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

Demonstran menuntut ada lebih banyak langkah nyata dari Tel Aviv dalam membebaskan sandera yang sekarang ditahan Hamas di Gaza.

Baca Selengkapnya