Filipina Cegah Parlemen Kunjungi Pulau di Laut Cina Selatan

Reporter

Sabtu, 18 Maret 2017 02:12 WIB

Pulau Pag-asa di kepulauan Spratly, Laut Cina Selatan. AP/Rolex Dela Pena, Pool

TEMPO.CO, Manila - Militer Filipina menghentikan kunjungan anggota parlemen dan kepala keamanan ke salah satu dari sembilan pulau sengketa di Laut Cina Selatan.
"Pencegahan itu demi keamanan," kata pejabat di Kementerian Pertahanan Filipina, Jumat, 17 Maret 2017.

Tetapi salah seorang jenderal senior Filipina mengatakan, pembatalan kunjungan ke Pulau Thitu atau dikenal dengan sebutan Pagasa itu untuk menghindari reaksi Cina. Thitu dekat dengan Subi Reef, salah satu dari tujuh pulau buatan di Kepulauan Spratly yang diklaim milik Cina.

Negeri Tirai Bambu ini telah menjadikan pulau tersebut kawasan pertahanan dengan menempatkan misil darat ke udara dan persenjataan berat lainnya.

Hubungan Filipina dengan Cina tegang selama bertahun-tahun karena disulut persoalan kepulauan ini. Namun hubungan kedua negara belakangan ini mulai menampakkan kemajuan di bawah kepemimpinan Presiden Rodrigo Duterte yang bertemu dengan Wakil Presiden Wang Yang pada Jumat petang, 17 Maret 2017.

Lima anggota parlemen Filipina seharusnya terbang ke Thitu pada Kamis, 16 Maret 2017. Sedangkan Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana dan Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Eduardo Ano rencananya berangkat pada Jumat.

Sedianya kedatangan anggota parlemen ke Spratly itu untuk menilai dan memberikan fasilitas baru yang dibutuhkan sekitar 100 warga di sana.

Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Filipina, Arsenio Andolong, kunjungan tersebut ditunda hingga isu keamanan selesai. Selain itu, landasan pacu di sana tak layak didarati pesawat karena dihantam hujan deras. "Kami membutuhkan waktu sedikitnya lima hari menunggu cuaca bagus dan membuat pendaratan pesawat aman," ucapnya.

Letnan Jenderal Raul del Rosario, yang menjadi komandan wilayah Barat Filipina, mengatakan, pembatalan tersebut akan berdampak pada hubungan dengan Cina.
"Kawasan tersebut tidak 100 persen milik kita," ucapnya di depan anggota parlemen saat acara dengar pendapat pada Kamis, 16 Maret 2017.

"Oleh sebab itu, mangapa kami memberikan perhatian penuh jika Anda terbang ke sana. Setiap ada penerbangan ke sana, ada tembakan peringatan diarahkan ke pesawat," ujarnya.

Militer menolak memberikan komentar atas pernyataan Rosario. Cina mengklaim hampir seluruh wilayah di perairan Laut Cina Selatan adalah daerah strategis untuk pelayaran. Kawasan yang diakui milik Cina itu dapat memberikan pemasukan Rp 67 trilun setiap tahun.


Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga mengklaim kawasan ini bagian dari teritorialnya.

REUTERS | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

3 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

5 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

6 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

7 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

8 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

15 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

26 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

29 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

30 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya