TEMPO.CO, Istanbul - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menuding negara-negara Eropa sedang mengadu domba dan berusaha membenturkan umat Kristen dan Islam seperti masa Perang Salib.
Erdogan mengeluarkan pernyataan itu setelah keluarnya kebijakan negara-negara Eropa yang membolehkan pengusaha melarang pemakaian jilbab. Larangan ini dianggapnya sebagai bagian dari pembatasan yang lebih luas pada simbol agama dan politik.
Berita terkait: Buntut Perseteruan, Turki Kembalikan 40 Sapi ke Belanda
Erdogan mengatakan putusan Pengadilan Eropa baru-baru yang membiarkan pemberhentian dua karyawati Muslim yang menolak melepaskan jilbab adalah sikap untuk memulai benturan antara bulan sabit dan salib dalam terminologi menyinggung Perang Salib.
"Uni Eropa sungguh memalukan, mereka mencoreng sendiri nilai-nilai dan keadilan," kata Erdogan, seperti yang dilansir Independent pada 16 Maret 2017." Mereka mulai membenturkan antara salib dan bulan sabit, tidak ada penjelasan lain."
Berita terkait: Menteri Luar Negeri Turki: Perang Agama Dimulai dari Eropa
Dalam pidato agresif di hadapan pendukungnya, Erdogan kembali mengecam para pemimpin Eropa di Belanda dan Jerman setelah dua menteri Turki dicegah mengadakan acara yang dirancang untuk menggalang dukungan menjelang referendum konstitusi.
Presiden Turki mengatakan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, yang mengalahkan pemimpin sayap kanan Geert Wilders dalam pemilihan umum Rabu, telah memutuskan persahabatan dengan Ankara.
Pernyataan Erdogan dibuat hanya beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu menyatakan Eropa sedang mengarah pada terjadinya perang agama. Cavusoglu mengeluarkan pernyataan itu di hadapan para peserta aksi jalan kaki di Antalya, Turki pada hari Kamis, 16 Maret 2017.
Berita terkait: Jika RUU Ini Gol, Erdogan Jadi Presiden Turki Hingga 2029
Ketegangan antara Turki dan beberapa negara Uni Eropa, terjadi setelah rencana kunjungan Cavusoglu ke Rotterdam dibatalkan pada hari Sabtu pekan lalu.
Erdogan menanggapinya dengan menuding pemerintah Belanda fasis dan pengikut Nazi. Para pemimpin Uni Eropa menyebut tuduhan Erdogan sebagai ofensif dan jauh dari kenyataan.
Perselisihan ini telah memicu protes di Turki dan di seluruh Eropa. Seorang pengunjuk rasa memanjat konsulat Belanda di Istanbul dan mengganti bendera nasional dengan bendera Turki selama demonstrasi pada hari Minggu, sementara pengunjuk rasa di Turki memegang poster bertuliskan Fasis Holland.
Ankara juga menghentikan pembicaraan politik tingkat tinggi dengan para pejabat pemerintah Belanda dan menutup wilayah udaranya untuk diplomat negara itu. Selain itu, Turki mengancam akan membatalkan kesepakatan penanganan imigran dan pengungsi dengan Uni Eropa.
INDEPENDENT|DW|YON DEMA
Berita terkait
Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM
2 hari lalu
Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaRecep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza
6 hari lalu
Recep Tayyip Erdogan dalam rapat dengan Hamas, berjanji memberikan dukungan pada warga Gaza yang saat ini menderita akibat perang Gaza
Baca SelengkapnyaErdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina
9 hari lalu
Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.
Baca SelengkapnyaItalia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini
11 hari lalu
Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?
Baca Selengkapnya15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa
11 hari lalu
Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.
Baca SelengkapnyaJelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru
13 hari lalu
Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut
Baca Selengkapnya5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China
16 hari lalu
Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.
Baca SelengkapnyaDesak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel
18 hari lalu
Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Baca SelengkapnyaErdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri
18 hari lalu
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.
Baca SelengkapnyaIsrael Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara
18 hari lalu
Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan Israel menghalangi negaranya mengirim bantuan ke Gaza melalui jalur udara.
Baca Selengkapnya