UNHCR: Iran Paling Ramah terhadap Pengungsi

Reporter

Jumat, 17 Maret 2017 12:03 WIB

Seorang perempuan asal Mosul menggendong anaknya Riyad (1), yang lahir tanpa memiliki dokumen kelahiran dari pemerintah Irak saat berada di kamp pengungsi Debaga, Irak, 10 November 2016. REUTERS/Zohra Bensemra

TEMPO.CO, Teheran - Komisi Tinggi Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) menyatakan Iran sebagai negara paling ramah terhadap pengungsi.

"Kepemimpinan yang ditunjukkan pemerintah Iran menjadi contoh dalam menerima pengungsi dan membiarkan perbatasan mereka terbuka. Ini adalah kisah yang tidak diceritakan secara menyeluruh," kata ketua tim UNHCR, Sivanka Dhanapala, di Teheran.

Baca juga: Bahas Pengungsi, Trump Mengamuk Tutup Telepon PM Australia

Iran melindungi sekitar sejuta pengungsi yang terdaftar sebagai warga negara Afganistan selama hampir empat dekade. Lembaga swadaya masyarakat memperkirakan ada dua juta pengungsi lain yang tinggal di Iran. "Ini adalah jumlah pengungsi keempat paling banyak di dunia," ujar UNHCR.

Memberikan tempat kepada pengungsi, Iran malah menjadi sasaran larangan perjalanan ke Amerika Serikat oleh Presiden Donald Trump.

Pekerja LSM asing menyatakan larangan terhadap Iran merupakan sesuatu yang sangat tidak masuk akal. Iran telah menjadi rumah bagi pengungsi yang melarikan diri dari negara yang dilanda konflik akibat campur tangan Amerika Serikat.

Baca juga: Maret, Malaysia Izinkan Pengungsi Rohingya Bekerja

Dhanapala mengacu petunjuk pada 2015 yang dikeluarkan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang mengarahkan sekolah menerima semua siswa Afganistan, tanpa terkecuali. Mengikuti petunjuk itu, pemerintah terpaksa menambah 15 ribu kelas baru.

Banyak warga Afganistan berada di Iran untuk bekerja dan merupakan pemandangan yang biasa terjadi di pinggiran Teheran ketika mendapati pengungsi menjadi buruh bangunan, tukang parkir, serta pemungut sampah.

Namun beberapa laporan menuding bahwa Iran memanfaatkan pemuda Afganistan untuk direkrut sebagai milisi guna turut serta dalam konflik di beberapa wilayah di Timur tengah, termasuk Yaman dan Suriah.

Iran membantah ada paksaan atau dukungan pemerintah serta mengatakan milisi itu adalah sukarelawan, meskipun keluarga mereka yang tewas diberi hak-hak istimewa.

CHANNEL NEWS ASIA | DW | YON DEMA




Berita terkait

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

28 hari lalu

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

43 hari lalu

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

9 Februari 2024

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

21 September 2023

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

Presiden Jokowi berulangkali tidak hadir secara langsung dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

20 September 2023

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

Pembelajaran sepanjang hayat dan meningkatkan keterampilan menjadi kunci mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG.

Baca Selengkapnya

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

26 April 2023

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

Dua kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mewakili Indonesia di forum diskusi internasional ECOSOC Youth Forum PBBB

Baca Selengkapnya

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

5 April 2023

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

Larangan Taliban mendorong PBB meminta semua staf - pria dan wanita - untuk tidak masuk kerja selama 48 jam.

Baca Selengkapnya

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

29 April 2022

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

Pada tahun ini Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menembus posisi 10 besar dunia untuk SDG 1, yaitu No Poverty atau Tanpa Kemiskinan.

Baca Selengkapnya

Siswa MAN 2 Mataram Wakili Indonesia di Simulasi Sidang PBB

2 Maret 2022

Siswa MAN 2 Mataram Wakili Indonesia di Simulasi Sidang PBB

Muhammad Andrianudin, siswa kelas 12 Program Keagamaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Mataram menjadi wakil Indonesia di simulasi sidang PBB atau MUN.

Baca Selengkapnya