TEMPO.CO, Paris - Tragedi berdarah terjadi di kota kecil di Prancis, Grasse. Delapan orang luka-luka menyusul tembakan remaja 17 tahun terhadap mereka dengan senjata laras panjang dan pistol.
Menurut polisi yang menahan pelaku, dalam aksinya, remaja tersebut juga membawa granat tangan. "Dia melakukan aksinya sendirian," kata sumber kepolisian.
Baca juga: Bom Surat Meledak di Markas IMF, Satu Orang Terluka
Sumber lain menerangkan, kejadiannya bermula dari dua murid sekolah mengeluarkan tembakan ke arah kepala sekolah mengakibatkan korban luka-luka. Dia menjelaskan, tersangka sepertinya tidak terkait dengan kelompok militan.
"Salah satu dari pelaku ditahan, sedangkan rekannya kabur. Ada kepanikan di tempat kejadian, sejumlah murid berlindung di supermarket di sekitarnya," kata sumber.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Pierre-Henry Brandet, mengatakan kepada televisi BFM TV, delapan orang cedera tapi mereka dalam kondisi stabil.
Televisi Prancis, BFM TV, dalam siarannya menampilkan gambar-gambar kerumunan warga setempat berkumpul di tempat kejadian yang dikelilingi mobil polisi dan kendaraan darurat.
"Beberapa siswa meninggalkan sekolah seusai kejadian," kata warga setempat.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN
Berita terkait
Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang
9 jam lalu
Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.
Baca SelengkapnyaPolisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po
6 hari lalu
Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaIsrael Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
11 hari lalu
Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"
Baca SelengkapnyaDunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran
16 hari lalu
Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.
Baca SelengkapnyaRwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi
24 hari lalu
Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.
Baca SelengkapnyaHilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka
24 hari lalu
Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo
Baca SelengkapnyaSekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza
25 hari lalu
Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza
Baca SelengkapnyaPrancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza
29 hari lalu
Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.
Baca SelengkapnyaAsal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582
31 hari lalu
April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.
Baca SelengkapnyaPerpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya
34 hari lalu
Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard
Baca Selengkapnya