Menurut salah satu kawannya, Kim Jong-nam ke Jakarta bersama pengawalnya. Ia lalu pergi dari Indonesia setelah berfoto di restoran pada awal Mei lalu. (AFP/AFP/Getty Images)
TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Malaysia akhirnya mengungkapkan kepastian Kim Jong-nam yang tewas pada 13 Februari lalu diperoleh dari pengujian sampel DNA anak Kim Jong-nam.
"Saya kembali membenarkan bahwa ini Kim Jong-nam. Ini berdasarkan sampel yang diambil dari anaknya," kata Deputi Perdana Menteri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi kepada wartawan seperti dikutip dari Channel News Asia, 15 Maret 2017.
Meski membenarkan yang tewas Kim Jong-nam, namun Hamidi tidak menjelaskan bagaimana Malaysia mendapatkan sampel DNA anak Kim Jong-nam termasuk anak yang mana dari anak-anaknya yang diambil sampel DNA nya.
Malaysia resmi memberitahu identitas jenazah yang tewas saat dalam perjalanan ke rumah sakit di bandara internasional Kuala Lumpur pada 13 Februari lalu adalah Kim Jong-nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Kepastian identitas diperlukan Malaysia karena di paspor diplomatik yang ditemukan di jasad itu, tertulis nama Kim Chol.
Korea Utara membantah jasad yang tewas akibat diracun itu adalah Kim Jong-nam. Menurut Korea Utara, jenazah itu memang warga Korea Utara bernama Kim Chol.
Kim Jong-nam selama ini tinggal di Macau, Cina dengan istri keduanya. Dia dan keluarganya dalam perlindungan Beijing sebagai eksil di negara itu sejak beberapa tahun lalu.
Pekan lalu, seorang remaja mengaku sebagai anak Kim Jong-nam. Pengakuan itu disampaikan lewat video yang diunggah ke media sosial.
Intelijen Korea Selatan membenarkan remaja pria itu adalah anak Kim Jong-nam bernama Kim Han Sol usia 21 tahun.
Kemarin, seorang sumber mengungkapkan Malaysia mendapat bantuan dari Cina untuk memastikan identitas Kim Jong-nam. Cina membantu proses identifikasi berdasarkan data biometrik, yakni sidik jari Kim Jong-nam yang disimpan di otoritas Macau, Cina.