Wujudkan Mimpi, Gadis Down Syndrome Ini Jadi Presenter Televisi  

Reporter

Rabu, 15 Maret 2017 11:55 WIB

Wanita yang mengalami Down Syndrome, Melanie Segard tengah dibantu oleh seorang reporter dalam menyajikan acara Prakiraan Cuaca di stasiun televisi Perancis. bbc.com

TEMPO.CO, Paris - Gadis Prancis penyandang down syndrome berhasil mewujudkan mimpinya menjadi presenter televisi pada Selasa malam, 14 Maret 2017, waktu setempat.

Seperti dilansir BBC, Rabu 15 Maret 2017, Melanie Segard, 21 tahun, menjadi presenter program ramalan cuaca di stasiun televisi publik, France 2.

Baca: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Down Syndrome Sejak Janin 3 Bulan

Meski malu-malu, Melanie berhasil membawakan ramalan cuaca dibantu presenter acara sebenarnya, Chloe Nabedian.

Para netizen pun memuji Segard. “Sebuah tayangan yang indah,” tulis seorang netizen. Sedangkan netizen lain mencuit, “Bravo, Melanie, kita sama.”

Seusia tayangan itu, Melanie mencuit melalui akun Twitter-nya, “Saya sudah melakukannya. Saya resmi menjadi pembawa acara ramalan cuaca.”

Ia pun mengatakan, meski berbeda dengan orang lain, “Tapi saya dapat melakukan banyak hal.”

Keberhasilan Melanie mewujudkan mimpinya berawal ketika sebuah grup advokasi, UNAPEI, meluncurkan kampanye menjelang Hari Down Syndrome Sedunia pada 21 Maret mendatang. Kampanye ini bertajuk “Melanie Bisa Melakukannya”.

Dalam akun Facebook-nya, Melanie menulis, ia bermimpi menjadi pembaca acara ramalan cuaca di televisi. Dia bersumpah akan mewujudkannya jika ada seratus ribu pengguna Facebook yang menyukainya.

Dalam sepuluh hari, Melanie memperoleh dukungan dua kali lipat dari target awal dan dukungan ribuan lain di Twitter.

France 2 mendengar kabar ini dan memberi Melanie kesempatan.

"Melanie tidak dapat membaca atau menulis. Tujuan kami adalah ia merasa menyatu dengan masyarakat," ujar Nathalie Rihouet, kepala program acara cuaca televisi Prancis, kepada harian Le Parisien.

Selama pelatihan, Melanie ditemani abangnya, Cyril, 27 tahun. Kepada Le Parisien, Melanie berharap keberhasilannya akan membuka kesempatan bagi lebih banyak warga penyandang disabilitas.

BBC | INQUIRER | SITA PLANASARI AQUADINI




Berita terkait

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

17 jam lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

16 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

24 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

25 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

25 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

30 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

31 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

34 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya