Pemimpin Koran Mundur Terkait Kampanye Anti-Castro

Reporter

Editor

Rabu, 4 Oktober 2006 20:54 WIB

TEMPO Interaktif, Miami: Kampanye pemerintah Presiden George W. Bush melawan rezim Kuba meminta korban. Jesus Diaz, Jr, pemimpin umum surat kabar The Miami Herald, Selasa lalu mengundurkan diri, setelah dia memecat tiga wartawan yang menerima uang terkait dengan kampanye itu.Diaz, yang menempati jabatan itu sejak Juli 2005, mengaku tidak punya wibawa lagi. Alasannya, kebijakan larangan dan sanksi terhadap wartawan yang menerima uang dari pemerintah dijalankan secara tebang pilih. Menurut Diaz, ada enam wartawan lain yang diketahui menerima uang, tapi tidak dijatuhi sanksi.Kasus ini mencuat awal bulan lalu, ketika Miami Herald melaporkan 10 wartawan di South Florida menerima uang ribuan dolar dari pemerintah federal untuk membantu program siaran anti-Fidel Castro melalui radio dan TV Marti. Proyek kampanye pemerintah Amerika Serikat ini diberi label "mempromosikan demokrasi" di Kuba.Di antara ke-10 wartawan itu, terdapat tiga reporter El Nuevo, "saudara kembar" Miami Herald dalam bahasa Spanyol. Mereka adalah Pablo Alfonso, Wilfredo Cancio Isla, dan reporter lepas Olga Connor, yang masing-masing dibayar sekitar US$ 175 ribu (Rp 1,6 miliar), US$ 71 ribu, dan 15 ribu untuk berpartisipasi dalam acara di radio dan TV Marti sejak 2001. Pablo dan Cancio dipecat serta Connor diputus kontraknya.David Landsberg, pengganti Diaz, mengatakan dia akan konsisten melarang wartawan menerima pembayaran dari radio atau TV Marti. "Reporter harus membahas dengan atasannya soal kemungkinan berpartisipasi tanpa dibayar di acara-acara Marti, juga partisipasi dengan bayaran di tempat lain. Setelah itu, izin akan diputuskan kasus per kasus," kata Landsberg.Pengunduran diri Diaz memicu kembali perdebatan sengit di Miami Herald dan El Nuevo, tentang masalah mendasar peran jurnalis, terutama menyangkut masalah rezim Fidel Castro. Miami Herald secara tradisional bersikap netral, sedangkan El Nuevo cenderung partisan melawan Castro.| AP | NYTIMES | YANTO MUSTHOFA

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya