TEMPO.CO, Dublin - Ratusan mayat bayi dan janin ditemukan terkubur di sebuah komplek panti sosial bagi perempuan yang hamil di luar nikah milik Gereja Katolik Roma Irlandia.
Seperti yang dilansir The Irish Sun pada Jumat 3 Maret 2017, hal itu terungkap melalui pengumuman yang disampaikan Kementerian Perlindungan Anak Irlandia.
Penemuan yang mengejutkan warga lokal di Kota Tuam, Galway County, barat Irlandia itu terjadi setelah beberapa pekerja melakukan penggalian di situs milik Komisi Rumah Ibu dan Bayi.
Penggalian dilakukan dalam menanggapi laporan pada 2014 yang mengatakan terjadi pemakaman massal bayi di situs itu.
Menteri Perlindungan Anak, Katherine Zappone membuat pernyataan setelah Komisi yang mengurusi panti sosial St Marry tersebut, Komisi Rumah Ibu dan Bayi merilis pernyataan mengkonfirmasikan penemuan tersebut.
Menurut Zappone penemuan itu sangat mengejutkan dan merupakan kabar duka yang sangat memprihatinkan.
"Selama ini, kita hanya mendengar rumor. Kini kita dapat memastikan bahwa mayat yang berada di sana dan kematian mereka terjadi ketika tanggal pada zaman Rumah Ibu dan Bayi yang beroperasi di Tapal pada 1925-1961, " katanya.
Penggalian dilakukan pada November dan Desember 2016 dari setidaknya 17 dari 20 ruang bawah tanah di panti tersebut.
Setelah dilakukan visum, diketahui bahwa mayat janin yang ditemukan berusia sekitar 35 pekan hingga balita berusia 2-3 tahun.
Dari 1925-1961, rumah St. Mary dijalankan oleh Sisters of Bon Secours yang berada di bawah naungan Gereja Katolik Roma, tetapi dibiayai oleh pemerintah Irlandia. Pengujian menunjukkan bahwa sebagian besar sisa-sisa berasal dari tahun 1950-an.
Meskipun bukan agama resmi Irlandia, Gereja Katolik telah lama memiliki pengaruh besar atas budaya dan pemerintah negara itu. Melahirkan anak di luar nikah dianggap berdosa dan memalukan. Anak-anak yang lahir dari ibu tidak menikah sering mengalami diskriminasi dan pelecehan.