Terungkap, Wapres AS Pakai E-mail Pribadi untuk Urusan Negara  

Reporter

Jumat, 3 Maret 2017 15:52 WIB

TEMPO.CO, Washington - Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence ternyata memakai akun e-mail pribadi untuk melakukan urusan negara saat masih menjabat sebagai Gubernur Indiana.

Seperti dilansir USA Today, Jumat, 3 Maret 2017, hal ini terungkap setelah surat kabar lokal, Indianapolis Star, mempublikasikan data yang dirilis ke publik.

Baca: Hillary Clinton Gunakan E-mail Pribadi Selama Jadi Menlu

Pence dilaporkan berkomunikasi dengan beberapa penasihatnya melalui akun AOL pribadinya tentang masalah keamanan dalam negeri dan keamanan di kediaman gubernur selama empat tahun menjabat.

Menurut Indianapolis Star, hal-hal yang dibicarakan melalui e-mail pribadi Pence meliputi diskusi tentang hal-hal sensitif dan masalah keamanan dalam negeri, seperti serangan teror dan respons negara terhadap isu itu.

Hal itu lantas membuatnya dikritik karena dianggap menyepelekan informasi yang kemungkinan berisi rahasia negara, di mana menggunakan akun e-mail pribadi yang sangat rentan untuk diretas.

Akun AOL pribadi Pence ini menjadi sasaran peretasan tahun lalu, sebelum ia dipilih oleh Donald Trump untuk menjadi wakil presiden.

Peretasnya saat itu mengklaim sang gubernur dan istrinya terdampar di Filipina dan membutuhkan uang. Beruntung hal itu bisa segera diatasi dan akunnya kemudian diperbaiki dengan langkah-langkah keamanan tambahan.

Namun ia baru benar-benar berhenti menggunakan akun pribadi untuk urusan kenegaraan sejak ia dilantik sebagai wakil presiden.

Kritik terhadap Pence semakin menguat karena sebagai pasangan Trump, ia sering mengkritik saingan mereka dalam pemilihan presiden November lalu, Hillary Clinton dari Demokrat.

Clinton saat itu tersangkut masalah server e-mail pribadi saat menjabat Menteri Luar Negeri di era Presiden Barack Obama. Ia dituduh sengaja menggunakan server pribadi agar sulit untuk diawasi publik.

Isu itu kemudian yang diyakini sebagai penyebab utama kekalahannya dari Trump.

Namun juru bicara Pence, Marc Lotter, menolak kasus ini dibandingkan dengan kasus Clinton yang dianggap menyangkut rahasia utama negara.

Lotter mengatakan "perbandingan itu tidak masuk akal" karena Clinton sengaja menyiapkan server pribadi di rumahnya pada awal masa jabatannya di Kementerian Luar Negeri, dan tidak seperti Clinton, Pence tidak menangani material rahasia sebagai Gubernur Indiana.

Surat kabar itu juga melaporkan bahwa Gubernur Indiana saat ini, Eric Holcomb, merilis lebih dari 30 halaman e-mail dari akun AOL Pence.

Sejumlah e­-mail itu diperintahkan untuk dirilis setelah adanya permohonan dari publik, tapi menolak untuk melepaskan beberapa e-mail karena dianggap rahasia.

USA TODAY | NEWS.COM.AU | GUARDIAN | YON DEMA

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya