ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Reporter

Selasa, 28 Februari 2017 12:16 WIB

ISIS memaksa perawat Filipina memberikan pelatihan medis di Libya. scmp.com

TEMPO.CO, Tripoli - Seorang perawat Filipina, yang ditahan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Sirte, Libya, Senin, 27 Februari 2017, dan koleganya mengaku dipaksa mengobati dan memberikan pelatihan medis kepada mereka.

ISIS menguasai Sirte sepenuhnya pada awal 2015. Selanjutnya mengubahnya menjadi pusat pertahanan kokoh di Afrika Utara dan menawan puluhan warga negara asing di kota itu, termasuk staf medis asal Filipina.

"Ketika mereka mengetahui kami muslim, mereka membebaskan kami, tapi di bawah pengawasan ketat dan kami harus bekerja sebagai perawat di rumah sakit mereka serta memberikan pelatihan keperawatan," kata perawat yang tak bersedia disebutkan namanya itu kepada wartawan di ibu kota Libya, Tripoli.

"Itu adalah sebuah peristiwa mengerikan. Setiap hari, hidup kami diliputi ketakutan. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan. Mereka mengancam membunuh kami jika kami meninggalkan Sirte."

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka hingga mereka terusir keluar dari Sirte Tengah pada Agustus 2016.

Militan ISIS itu selanjutnya mundur menuju pos pertahanan terakhir di dekat pinggiran laut Sirte untuk mengambil peralatan medis dan menangkapi warga asing.

ISIS dipukul mundur di Sirte pada awal Desember 2016 setelah berperang selama tujuh bulan. Staf medis Filipina dan warga asing lain dibebaskan dari kota itu setelah perang berakhir.

SOUTH CHINA MORNING POST | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

21 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

21 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya