Petugas kepolisian Philadelphia, Timothy McIntyre memeriksa sidik jari pada nisan makam Yahudi yang mendapatkan serangan vandalisme di pemakaman Mount Carmel, Philadelphia, 26 Februari 2017. Lebih dari 100 makam Yahudi mendapatkan serangan vandalisme. (Michael Bryant/The Philadelphia Inquirer via AP)
TEMPO.CO, Washington – Pusat Komunitas dan sejumlah sekolah Yahudi di Amerika Serikat diancam bom. Ancaman ini berlangsung beberapa hari setelah otoritas AS membersihkan nisan kuburan Yahudi yang hancur akibat vandalisme.
Liga Anti-Fitnah (ADL), sebuah organisasi LSM Yahudi, mengatakan sedikitnya 20 ancaman bom ditujukan ke pusat komunitas dan pendidikan Yahudi di 12 negara bagian pada Senin, 27 Februari 2017.
Sesuai dengan pengamatannya, ADL menjelaskan, ancaman tersebut merupakan “gelombang kelima” yang terjadi pada 2017. Selama setahun, komunitas Yahudi menerima setidaknya 90 ancaman, termasuk salah satunya menyasar kantor pusat ADL di New York.
”Sementara ini, ancaman bom terhadap pusat komunitas dan pendidikan Yahudi tidak kredibel, tetapi kami tetap mendesak seluruh institusi Yahudi meninjau kembali prosedur pengamanan,” kata pemimpina ADL, Jonathan Greenblatt.
Dia menjelaskan, ancaman bom ini merupakan manifestasi aksi anti-Semit dalam beberapa pekan setelah terjadi perusakan kuburan kaum Yahudi di Philadelphia’s Mount Carmel Cemetery.
Kuburan itu digunakan sejak pertengahan 1800-an oleh warga Yahudi di Pennsylvania. Seminggu sebelumnya, lebih dari 150 nisan kuburan Yahudi di St. Louis, Missouri, dirusak.