Sebelum Tembak Warga India, Teroris Kulit Putih Tanya Visa

Reporter

Minggu, 26 Februari 2017 12:53 WIB

Ilustrasi penembakan. AP/Brennan Linsley

TEMPO.CO, Kota Kansas--Korban selamat dalam sebuah penembakan di sebuah bar di Kota Kansas, Negara Bagian Kansas, Amerika Serikat, menduga serangan ini dipicu oleh kejahatan kebencian.

Seperti dilansir New York Daily News, Sabtu 25 Februari 2017, Alok Madasani, satu dari dua korban penembakan yang juga warga India, menyebut Adam Purinton, 51 tahun, teroris kulit putih yang juga pelaku menanyakan tentang visa mereka sebelum menembak.

Baca: Pelaku Penembakan Florida AS Beridentitas Militer

“Dia menanyakan jenis visa kami, dan apakah kami tinggal di AS secara ilegal,” kata Madasani pada Jumat malam waktu setempat.

Madasani, 32 tahun dan Ian Grillot, 24 tahun terluka dalam penembakan di Austins Bar and Grill, Olathe, Kansas pada Rabu lalu. Rekan Madasani, Srinivas Kuchibhotla, 32, tewas dalam serangan itu.

Kuchibhotla dan Madasani, insinyur asal India, memiliki visa H1B dan bekerja secara legal di AS.

Madasani menambahkan, Purinton berulang kali melecehkan mereka dengan kata-kata kasar. Tetapi korban tak menggubris.

Madasani yang kemudian menjadi tidak sabar, melaporkan pelaku kepada manajer bar, tetapi pria itu telah diusir ketika ia kembali.

Namun, Purinton yang nekat, kembali ke bar sekitar pukul 7 malam dan menembak kedua korban sambil berteriak, “pergi dari negaraku.”

Grillot, salah satu korban yang berusaha mencegah aksi pelaku, ditembak di tangan dan dada.

Madasani telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit, sedangkan Grillot masih harus dirawat karena lukanya cukup serius.

Purinton kemudian ditangkap pada Kamis dini hari di restoran Applebee, setelah bartender menelepon polisi karena pria itu mengaku telah menembak orang.

Ia telah didakwa dengan pembunuhan berencana. Tetapi kepolisian Kansas menuai kritik karena belum memutuskan menjerat Purinton dengan kejahatan karena kebencian. Purinton diajdwalkan akan hadir di pengadilan pada Snein waktu setempat.

Dewan Hubungan Amerika Islam (CAIR) mendesak pemerintah untuk memasukkan kasus ini dalam kejahatan kebencian. “Sebagai pesan keras bahwa kekerasan yang menargetkan pemeluk agama dan etnis minoritas tak bisa ditoleransi.”

NEW YORK DAILY NEWS | NEW YORK TIMES | SITA PLANASARI AQUADINI



Berita terkait

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

1 jam lalu

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

1 jam lalu

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

1 jam lalu

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

12 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

21 jam lalu

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

22 jam lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

23 jam lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

1 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya