Perlawanan Pendukung Thaksin di Utara

Reporter

Editor

Jumat, 29 September 2006 00:12 WIB

TEMPO Interaktif, Kamphaeng Phet: Basis utama Partai Thai Rak Thai, yang dipimpin Perdana Menteri Thaksin Shinawatra yang didongkel militer, di Thailand utara, Rabu lalu, membara. Lima sekolah di Propinsi Kamphaeng Phet dibakar hampir secara bersamaan antara pukul 02.00-02.30 waktu setempat. Sekelompok orang tidak dikenal membumi-hanguskan tempat belajar yang terletak di distrik Phran Kratai, Lan Krabue and Sai Ngam itu. Satu sekolah di Lan Kraube dan satu lainnya di Phran Kratai ludes dilahap si jago merah. Sisanya rusak berat. Kerugian mencapai 1,6 juta baht (Rp 400 juta)."Kami sudah mengirim tim guna menyelidiki, tanpa mengesampingkan kemungkinan itu dilakukan atas suruhan orang-orang yang kehilangan kekuasaan," kata Kolonel Banyong Sirasunthorn, juru bicara Komando Daerah Militer III, yang meliputi wilayah utara Thailand.Gubernur Kamphaeng Phet Pipat Wongsaroj memerintahkan keamanan di semua kantor pemerintahan dan sekolah diperketat. Permintaan serupa juga datang dari Pornnipa Limpaphayom, Sekertaris Jenderal Komisi Pendidikan Dasar. "Terutama di wilayah selatan," ujarnya. Sekertaris Jenderal Persatuan Guru Thailand Surin Intharaksa mengutuk pembakaran tempat menimba ilmu itu. Semestinya, "pelajar dan guru tidak jadi korban dari konflik politik," katanya. Sejak kudeta yang menggulingkan Thaksin pada 19 September lalu perlawanan dilakukan pendukung Thai Rak Thai di Thailand utara. Aktivis politik lokal dilaporkan mencoba memobilisasi massa partai yang sebelumnya berkuasa itu di tingkat akar rumput menggelar aksi demo di Bangkok.Unjuk rasa bukan cuma menentang perebutan kekuasaan, tapi juga sebagai bentuk dukungan atas Thaksin. Tapi, rencana itu gagal, sebab junta militer mengeluarkan larangan berkumpul di atas lima orang dan bepergian secara massal. Kalau aturan itu ditabrak, penjara sebagai ganjarannya.Perlawanan juga ditunjukkan oleh bekas anggota parlemen asal basis-basis kuat Thai Rak Thai, termasuk lima orang dari Kampaeng Phet. Mereka sampai kemarin belum melapor ke markas Komando Militer III seperti diperintahkan pemimpin kudeta Jenderal Sonthi Boonyaratglin.Sekertaris Kementerian Dalam Negeri Sujarit Patchimnun mengaku khawatir para tokoh politik lokal mencoba melawan junta militer. "Saya sudah instruksikan semua gubernur untuk meyakinkan politikus lokal kalau junta tidak ingin berlama-lama memimpin negeri ini," ujarnya.AFP | BANGKOK POST | THE NATION | SS KURNIAWAN

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya