TEMPO Interaktif, Kamphaeng Phet: Basis utama Partai Thai Rak Thai, yang dipimpin Perdana Menteri Thaksin Shinawatra yang didongkel militer, di Thailand utara, Rabu lalu, membara. Lima sekolah di Propinsi Kamphaeng Phet dibakar hampir secara bersamaan antara pukul 02.00-02.30 waktu setempat. Sekelompok orang tidak dikenal membumi-hanguskan tempat belajar yang terletak di distrik Phran Kratai, Lan Krabue and Sai Ngam itu. Satu sekolah di Lan Kraube dan satu lainnya di Phran Kratai ludes dilahap si jago merah. Sisanya rusak berat. Kerugian mencapai 1,6 juta baht (Rp 400 juta)."Kami sudah mengirim tim guna menyelidiki, tanpa mengesampingkan kemungkinan itu dilakukan atas suruhan orang-orang yang kehilangan kekuasaan," kata Kolonel Banyong Sirasunthorn, juru bicara Komando Daerah Militer III, yang meliputi wilayah utara Thailand.Gubernur Kamphaeng Phet Pipat Wongsaroj memerintahkan keamanan di semua kantor pemerintahan dan sekolah diperketat. Permintaan serupa juga datang dari Pornnipa Limpaphayom, Sekertaris Jenderal Komisi Pendidikan Dasar. "Terutama di wilayah selatan," ujarnya. Sekertaris Jenderal Persatuan Guru Thailand Surin Intharaksa mengutuk pembakaran tempat menimba ilmu itu. Semestinya, "pelajar dan guru tidak jadi korban dari konflik politik," katanya. Sejak kudeta yang menggulingkan Thaksin pada 19 September lalu perlawanan dilakukan pendukung Thai Rak Thai di Thailand utara. Aktivis politik lokal dilaporkan mencoba memobilisasi massa partai yang sebelumnya berkuasa itu di tingkat akar rumput menggelar aksi demo di Bangkok.Unjuk rasa bukan cuma menentang perebutan kekuasaan, tapi juga sebagai bentuk dukungan atas Thaksin. Tapi, rencana itu gagal, sebab junta militer mengeluarkan larangan berkumpul di atas lima orang dan bepergian secara massal. Kalau aturan itu ditabrak, penjara sebagai ganjarannya.Perlawanan juga ditunjukkan oleh bekas anggota parlemen asal basis-basis kuat Thai Rak Thai, termasuk lima orang dari Kampaeng Phet. Mereka sampai kemarin belum melapor ke markas Komando Militer III seperti diperintahkan pemimpin kudeta Jenderal Sonthi Boonyaratglin.Sekertaris Kementerian Dalam Negeri Sujarit Patchimnun mengaku khawatir para tokoh politik lokal mencoba melawan junta militer. "Saya sudah instruksikan semua gubernur untuk meyakinkan politikus lokal kalau junta tidak ingin berlama-lama memimpin negeri ini," ujarnya.AFP | BANGKOK POST | THE NATION | SS KURNIAWAN