Kasus Kim Jong-nam, 4 Pria Korea Utara Masuk Daftar Interpol

Reporter

Kamis, 23 Februari 2017 14:20 WIB

Warga Korea Utara, Ri Jae Nam (kiri depan), Hong Song Nac (kiri belakang) dan Ri Ji Hyun (kanan) terlihat dalam sebuah foto yang dirilis oleh Royal Malaysia Police, 19 Februari 2017. Tiga orang tersebut diduga sebagai aksi pembunuhanan Kim Jong-nam. REUTERS

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Polisi Malaysia resmi meminta Interpol untuk membuat peringatan kepada empat warga Korea Utara yang diduga terkait pembunuhan Kim Jong-nam.

Kim Jong-nam, abang tiri dari Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, tewas tidak lama setelah didekati oleh dua wanita yang diduga menyeka cairan beracun ke wajahnya di ruang keberangkatan Bandara Internasional Kuala Lumpur 2, pada Senin, 13 Februari 2017. Dua wanita itu bersama seorang pria Korea Utara telah ditahan dalam penangkapan terpisah oleh polisi Malaysia.

Berita terkait: Malaysia Buru 4 Warga Korea Utara Atas Tewasnya Kim Jong-nam

Polisi Malaysia masih memburu empat pria warga Korea Utara yang diduga terlibat dalam pembunuhan Jong-nam, selain dua lainnya yang telah didentifikasi, termasuk seorang diplomat dan seorang staf maskapai nasional Korea Utara.

Keempat pria Korea Utara terduga pelaku diyakini telah berada di luar negeri. Untuk itu kepolisian Malaysia meminta Interpol untuk membantu melakukan penangkapan. Keempat pria Korea Utara yang masuk daftar Interpol adalah:

1. Rhi Ji Hyon, 33 tahun.
2. Hong Son Hac, 34 tahun.
3. O Jong Gil, 55 tahun.
4. Ri Jae Nam, 57 tahun.

Selain informasi terkait kerja sama dengan Interpol, Kepala Polisi Malaysia , Khalid Abu Bakar juga mengatakan pihaknya telah mengirim permintaan resmi ke kedutaan Korea Utara di Malaysia untuk meminta izin menginterogasi Sekretaris kedua Kedutaan Besar Korea Utara, Hyong Kwang Song dan Kim Uk Il, staf Air Koryo, maskapai nasional Korea Utara.

Berita terkait: Ini Peran Diplomat Korea Utara dalam Membunuh Kim Jong-nam

Khalid menjelaskan, pihaknya tidak bisa membuat surat perintah penangkapan karena sang diplomat memiliki kekebalan diplomatik berdasarkan hukum internasional.

"Tidak ada surat perintah penangkapan yang akan dikeluarkan. Saya mengatakan kami akan mengikuti protokol. Diplomat asing memiliki kekebalan hukum. "Kami akan mengikuti aturan. Kami tidak peduli jika orang lain tidak melakukannya. Kami akan mengikuti aturan," kata Khalid, seperti yang dilansir Channel News Asia pada 23 Februari 2017.

Surat perintah baru dikeluarkan jika permintaan untuk menginterogasi staf maskapai Korea Utara tidak diindahkan pihak Kedutaan Korea Utara.

Berita terkait:Ada Penyusup Berusaha Masuk ke Kamar Mayat Kim Jong-nam

Dalam kesempatan itu, Khalid juga menyempatkan diri menanggapi pernyataan Korea Utara yang menyalahkan pemerintah Malaysia atas kematian warganya.

"Mengapa kita harus disalahkan? Bagaimana mereka bisa menyalahkan kami atas kematian warga negara mereka? Itu bisa terjadi pada siapa saja ... prosedur yang sama akan berlaku ... kita akan melakukan penyelidikan yang adil," ujar Khalid.

Khalid juga mengatakan untuk tidak mau berspekulasi terkait terancamnya kemanan nasional Malaysia jika ada rencana pembalasan dari Korea Utara.

CHANNEL NEWS ASIA|YON DEMA

Berita terkait

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

1 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

2 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

2 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

3 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

3 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

4 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

5 hari lalu

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.

Baca Selengkapnya