Muslim AS Bantu Perbaiki Kuburan Yahudi, Sumbang Rp 715 Juta

Reporter

Editor

Elik Susanto

Kamis, 23 Februari 2017 06:54 WIB

Orang membawa poster saat unjuk rasa menentang kebijakan travel ban Presiden Donald Trump dari tujuh negara mayoritas Muslim, di New York Times Square, 19 Februari 2017. AP/Andres Kudacki

TEMPO.CO, Missouri - Umat Islam di Amerika Serikat menggalang dana untuk perbaikan makam Yahudi di St Louis, Missouri. Dalam satu hari, penggalangan dana oleh aktivis muslim, Linda Sarsour dan Tarek El-Messidi, mengumpulkan dana sebesar US$ 55 ribu (sekitar Rp 715 juta).

”Muslim Amerika berdiri bersama dalam solidaritas dengan komunitas Yahudi-Amerika untuk mengutuk perusakan makam sebagai tindakan mengerikan dan bentuk penodaan,” demikian pernyataan juru bicara penggalangan dana tersebut, Rabu 22 Februari 2917.


Penggalangan dana itu terbilang cepat karena dalam tiga jam, terkumpul uang sebesar US$ 20 ribu (sekitar Rp 260 juta). ”Dana yang tersisa, setelah pemakaman dipulihkan, akan dialokasikan untuk memperbaiki pusat pemakaman Yahudi lainnya yang rusak,” ujar dia.


Lebih dari 100 batu nisan di pemakaman Chesed Shel Emeth di Missouri, yang berusia lebih dari 100 tahun, rusak akibat aksi vandalisme kelompok anti-Semit. Belakangan ini, jumlah aksi tersebut meningkat di Amerika Serikat.

Pada Senin lalu, 11 komunitas Yahudi di sejumlah negara bagian, seperti Houston, Chicago, dan Milwaukee, dilaporkan menerima ancaman bom. Ancaman serupa dialami 27 fasilitas Yahudi di 17 negara bagian, pekan lalu. Saat disambangi, petugas sama sekali tidak menemukan bom. Layanan di lokasi kembali normal setelah dilakukan evakuasi. Meski demikian, Biro Federal Investigasi atau FBI (Federal Bureau of Investigation) bersama Departemen Kehakiman tengah menyelidiki insiden tersebut.


Organisasi Masyarakat Islam Amerika Utara atau ISNA (Islamic Society of North America) dari Missouri dan Dewan Islam Amerika atau Council on American-Islamic Relations mengecam aksi vandalism tersebut. ”Kami mendorong anggota kami memberi sokongan dan dukungan kepada tetangga warga Yahudi untuk membangun kembali makam tersebut,” ujar Presiden ISNA, Azhar Aziz.


Presiden AS Donald Trump mengutuk aksi vandalisme itu. Ia menggambarkan ancaman yang menyasar komunitas Yahudi di Amerika sebagai hal "mengerikan dan menyakitkan". Komunitas muslim dan Yahudi khawatir atas meningkatnya kasus diskriminasi selama beberapa bulan terakhir. ”Kami berharap bisa mengirim pesan bersatu dari komunitas Yahudi dan muslim bahwa tidak ada tempat untuk kebencian, penodaan, dan kekerasan di Amerika,” kata Sarsour dan Messidi.

BBC | AL JAZEERA |SUKMA | INDEPENDENT|YON DEMA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

2 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

7 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

8 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

11 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

11 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

15 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

16 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

18 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

20 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya