Presiden Pakistan Dituduh Bocorkan Rahasia Negara

Reporter

Editor

Rabu, 27 September 2006 21:26 WIB

TEMPO Interaktif, Islamabad: Kalangan partai politik Pakistan hari ini menuduh Presiden Pakistan Pervez Musharraf membocorkan rahasia negara dalam momoarnya. Jenderal yang mendepak perdana menteri Nawaz Sharif melalui kudeta tak berdarah tujuh tahun silam itu meluncurkan otobiografi di New York pada Senin lalu.Buku yang diberinya judul In Line of Fire itu berisi rincian-rincian eksplosif tentang bagaimana Amerika Serikat menekan Islamabad agar mendukung "perang melawan teror". Buku itu juga menyajikan informasi tangan pertama tentang pasang surut hubungan Pakistan dengan India.Musharraf mengatakan intelijen Amerika Serikat membayar jutaan dolar kepada Pakistan untuk menyerahkan ratusan tersangka Al-Qaidah. Menurut dia, Washington mengancam akan mengebom Pakistan agar "kembali ke abad batu" jika tidak mau mendukung "perang melawan teror".Buku itu terutama dikritik karena pernyataan Musharraf bahwa program nuklir Pakistan belum sepenuhnya operasional pada 1999 ketika negara itu terlibat konflik dengan India. Ahsan Iqbal, juru bicara partai Sharif, Liga Muslim Pakistan, mengatakan itu adalah rahasia negara yang tidak boleh dibocorkan oleh presiden."Dia juga melanggar undang-undang kerahasiaan resmi dengan membicarakan bagaimana Pakistan dipaksa bergabung dalam perang di Afganistan yang dipimpin Amerika Serikat," kata Iqbal.Partai bekas perdana menteri Benazir Bhutto, Partai Rakyat Pakistan, menuduh Musharraf menggunakan sumberdaya negara untuk mempromosikan bukunya. "Itu upaya pemujaan diri yang gagal oleh jenderal," kata Farhatullah Babar, juru bicara Bhutto.Sementara itu, aliansi enam partai fundamentalis Islam, Muttahida Majlis-e-Amal (MMA), menuduh Musharraf melanggar sumpah jabatannya. "Dia tidak punya hak konstitusional menggunakan biaya negara untuk menjual bukunya dan membocorkan rahasia negara untuk menarik minat," kata pemimpin senior aliansi, Liaqat Baluch.AFP | AP | YANTO

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya