Presiden Duterte Tantang Pesaingnya Buktikan Dirinya Korupsi  

Reporter

Jumat, 17 Februari 2017 19:01 WIB

Rodrigo Duterte. REUTERS

TEMPO.CO, Manila - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte mengatakan dirinya akan mengundurkan diri dari jabatannya jika saingan politiknya dapat membuktikan tuduhan bahwa dirinya melakukan penggelapan uang negara atau korupsi.

"Senator Antonio Trillanes, harus membuktikan tuduhan bahwa saya telah mengumpulkan dua miliar peso (Rp 532, 4 miliar) secara ilegal atau jika rekening bank atas nama saya memiliki total deposit dalam waktu bersamaan meski hanya setengah miliar peso, saya segera mengundurkan diri sebagai presiden, " kata Duterte dalam sebuah pidato yang diunggah di halaman Facebook resmi Kantor Komunikasi Presiden.

Baca juga:
Kecewa, Duterte Kirim Polisi Korup ke Markas Abu Sayyaf
Janji Duterte ke Pejabat Korup: Lempar dari Atas Helikopter

Trillanes menuduh Duterte melakukan penimbunan uang setara US$ 40 juta tersebut baru-baru ini. Senator itu juga menuding Duterte gagal untuk mengungkapkan transaksi besar antara anggota keluarga dekatnya. Trillanes membuat tuduhan serupa terhadap Duterte selama pemilihan presiden tahun lalu.

"Saya akan menyarankan Trillanes untuk pergi ke pengadilan dan mengajukan kasus yang tepat terhadap saya," kata Duterte pada Kamis, 16 Februari malam. Duterte meminta senator Trillanes berhenti membuka mulut ketika tidak ada yang perlu dikatakan.

Presiden Duterte juga membela keluarganya dan sumber pendapatan masing-masing dengan mengatakan bahwa mereka memiliki usaha masing-masing. Profesi mereka menghasilkan pendapatan dan tabungan. Duterte kemudian menyebut bisnis jualan donat yang dilakukan rekannya, Honeylet Avancena telah berjalan selama 18 tahun terakhir. Selain itu, Avancena juga pemasok daging untuk lima mal di Davao.

Presiden juga membela putrinya Walikota Davao, Sara Duterte-Carpio, yang menurutnya adalah seorang pengacara yang memiliki klien yang membayarnya untuk jasa yang diberikan.

Tuduhan itu datang sehari setelah muncul laporan bahwa Senator Leila de Lima, kritikus utama presiden Duterte, akan ditangkap atas tuduhan perdagangan narkoba.

TIME|MALAYSIAKINI|YON DEMA

Berita terkait

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

12 September 2023

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

Maria Ressa, peraih Nobel Perdamaian 2021 bersama jurnalis Rusia, mendapatkan reputasi karena pengawasan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Baca Selengkapnya

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

10 Mei 2022

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

Sekitar 400 mahasiswa melakukan protes di luar gedung Komisi Pemilihan Filipina menentang kemenangan Ferdinand Marcos Jr dalam pemilihan presiden

Baca Selengkapnya

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

9 Mei 2022

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

Calon-calon yang bertarung dalam pilpres Filipina ada 10 kandidat dan terdapat 3 nama yang digadang-gadang menggantikan Presden Duterte.

Baca Selengkapnya

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

7 Februari 2022

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

Putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos menjadi kandidat yang paling berpeluang menggantikan Presiden Rodrigo Duterte

Baca Selengkapnya

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

17 Januari 2022

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

Komisi pemilihan umum (KPU) Filipina menolak petisi yang berusaha untuk melarang putra mendiang diktator Ferdinand Marcos menjadi capres

Baca Selengkapnya

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

14 Januari 2022

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

Aturan pemerintah Filipina ini menuai kecaman karena dianggap mendiskriminasi warga miskin yang belum memperoleh akses vaksin COVID-19

Baca Selengkapnya

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

7 Januari 2022

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

Warga Filipina yang belum imunisasi vaksin Covid-19 agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Mereka bakal ditahan jika tak patuh.

Baca Selengkapnya

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

5 Januari 2022

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia tidak akan pernah meminta maaf atas kematian tersangka narkoba yang dibunuh di luar hukum.

Baca Selengkapnya