Konjen RI di San Francisco Gelar Pameran Batik dan Tenun

Reporter

Editor

Jumat, 17 Februari 2017 17:02 WIB

Boneka-boneka berkain batik yang dibagikan bagi seribu anak-anak di sepuluh kota di Indonesia oleh Yayasan Yayasan Cinderella From Indonesia Center (CFIC) pimpinan Lusia Efriani Kiroyan. Tempo/Natalia Santi

TEMPO.CO, San Francisco – Keragaman dan keindahan batik serta tenun Indonesia membuat kagum khalayak San Francisco, Amerika Serikat, yang menghadiri pameran Textile and Tribal Art di kota pantai barat itu. Seusai pameran yang berlangsung selama empat hari itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) untuk San Francisco mengadakan lokakarya mengenai batik di Universitas UC-Berkeley pada 14 Februari 2017 dan di Wisma Indonesia pada 16 Februari.

Untuk acara ini, KJRI San Francisco mengundang pembatik Dalmini dari Desa Kebon Indah di Klaten, penenun Alfonsa Horeng dari Flores, serta perwakilan Museum Tekstil Jakarta yang menampilkan ratusan koleksi kekayaan kain tradisional Indonesia. Acara tahunan ini merupakan program pertunjukan kain tekstil paling bergengsi di San Francisco yang menampilkan lebih dari 80 kolektor, kurator, ataupun penjual barang-barang dengan nilai seni dan sejarah yang berusia hingga ratusan tahun.

“Indonesia telah memulai budaya untuk menghasilkan kain-kain tradisional sejak 2.000 tahun lalu, dan pada 2009 UNESCO mengakui batik sebagai warisan budaya dunia,” ujar Konsul Jenderal Ardi Hermawan saat pembukaan ekshibisi yang dihadiri oleh lebih dari 700 pengunjung. Acara pembukaan dihadiri para diplomat serta konsul jenderal negara-negara sahabat, budayawan, kolektor, filantropis, dan kurator di California. Lebih dari 2.000 pengunjung menghadiri ekshibisi yang diselenggarakan selama empat hari tersebut.

“Saya selalu mengikuti ekshibisi ini setiap tahun. Namun, dengan terlibatnya Indonesia, tahun ini adalah yang paling meriah dan menarik,” ujar kolektor kain tradisional asal San Francisco, Jane Shields, 52 tahun. Pengunjung lain mengagumi proses membuat batik dan kain tenun yang diperagakan di Pavillion Indonesia oleh Dalmini dan Alfonsa Horeng.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, yang kebetulan berada di San Francisco, juga menyempatkan diri mengunjungi ekshibisi sebagai tamu kehormatan panitia setempat. Tri tampak menikmati dan mengagumi berbagai koleksi kain batik, tenun, serta tari-tarian tradisional Indonesia pada saat acara.

Untuk lebih mengenalkan kekayaan batik dan tenun Indonesia, KJRI San Francisco berkerja sama dengan Language of Cloth untuk menyelenggarakan workshop di universitas ternama UC-Berkeley dan Wisma Indonesia. Sekitar 200 mahasiswa dan pencinta seni sangat antusias untuk mengetahui sejarah, pembuatan, dan filosofi pembuatan kain tradisional Indonesia. Pengunjung sangat tertarik untuk mencoba mempraktekkan pembuatan batik secara langsung.

Kepada pihak KJRI, mereka menyampaikan niatnya untuk datang ke Indonesia agar dapat melihat serta mempelajari dari dekat proses pembuatan batik dan tenun secara langsung. “Kami memiliki studio seni untuk melukis di atas kain, dan setelah workshop ini saya berencana tinggal di Klaten selama beberapa minggu untuk mempelajari bagaimana membuat batik,” ujar seniman asal Oakland yang juga berprofesi sebagai perawat, Margareth Jones, 44 tahun.

BERNARD - KJRI SAN FRANCISCO/DP

Berita terkait

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

10 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

11 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

1 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

1 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

1 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

5 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

6 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

8 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

9 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

9 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya