Pukuli Demonstran yang Diborgol, Tujuh Polisi Divonis Bui  

Reporter

Jumat, 17 Februari 2017 11:32 WIB

Ken Tsang Kin-chiu (tengah), bersama kuasa hukumnya saat meninggalkan pengadilan di Hong Kong, 19 Oktober 2015. REUTERS/Bobby Yip/Files

TEMPO.CO, Hong Kong - Pengadilan Hong Kong memvonis tujuh polisi dengan hukuman 2 tahun penjara karena memukuli seorang demonstran prodemokrasi yang sudah diborgol.

Seperti dilansir Reuters, Jumat, 17 Februari 2017, putusan yang jarang terjadi ini dijatuhkan setelah rekaman para polisi menyeret dan memukuli Ken Tsang Kin-chiu, demonstran prodemokrasi, pada 15 Oktober 2014 beredar di dunia maya.

Baca: Pemimpin Demo Mahasiswa Anti-Cina Menang Pemilu Hong Kong

Hakim David Dufton menyatakan tujuh polisi itu bersalah karena, “Merusak reputasi kepolisian Hong Kong dengan melakukan penyiksaan yang disaksikan seluruh dunia, apalagi tidak ada alasan untuk melakukan penyiksaan.”

Meski menyatakan hukuman penjara layak diterima para terpidana, Dufton mengakui bahwa saat insiden terjadi kepolisian Hong Kong mengalami tekanan yang sangat besar untuk menjaga ketertiban setelah massa gerakan “Payung” memblokir jalanan utama Hong Kong selama tiga bulan.

Insiden ini merupakan salah satu peristiwa yang terjadi selama aksi protes 79 hari yang melumpuhkan Hong Kong dan menjadi ancaman serius bagi pemimpin Partai Komunis Beijing selama beberapa dekade terakhir.

Dufton juga menghukum dua pejabat senior kepolisian yang tidak turut serta dalam penyiksaan terhadap Tsang. “Tapi keduanya tidak menghalangi koleganya untuk menyiksa korban dan justru memprovokasi mereka.”

Sejumlah polisi yang duduk di kursi pesakitan terlihat memasang wajah datar saat putusan dibacakan. Sedangkan beberapa polisi lain melambaikan tangan kepada keluarga yang menyaksikan jalannya persidangan.

Tsang, pekerja sosial, mengalami luka pada wajah, leher, dan bahu akibat serangan itu. Ia sedang diborgol dengan plastik saat insiden terjadi, meski sebelumnya sempat melempari polisi dengan sejumlah cairan.

Unjuk rasa besar-besaran pada 2014 dilakukan untuk memprotes aturan pemilihan umum di Hong Kong. Meski Beijing mengakui sistem khusus bagi Hong Kong setelah wilayah itu bergabung pada 1997, warga kesal karena anggota parlemen dan pemimpin daerah hanya dapat dipilih atas izin Beijing.

REUTERS | CHANNEL NEWSASIA | SITA PLANASARI AQUADINI




Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

21 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

7 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

7 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

15 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

18 hari lalu

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

20 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

20 hari lalu

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.

Baca Selengkapnya

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

22 hari lalu

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

24 hari lalu

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

Sebuah gedung tempat tinggal kebakaran hingga membuat jalan di sekitar area gedung ditutuo sementara.

Baca Selengkapnya

Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

32 hari lalu

Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

Film Leslie Cheung, aktor Hong Kong, yang berjudul Farewell My Concubine pada tahun 1993 meraih penghargaan Palme D'Or di Festival Cannes

Baca Selengkapnya