Hoax, Kata Polisi Jerman Soal Pelecehan oleh Pengungsi Arab

Reporter

Kamis, 16 Februari 2017 10:37 WIB

Puluhan muslim saat mengikuti shalat Jumat di masjid Turki Kuba Camii yang terletak dekat pengungsi perumahan di distrik Cologne, Jerman, 14 Oktober 2016. REUTERS/Wolfgang Rattay

TEMPO.CO, Frankfurt—Harian Jerman, Bild, terpaksa meminta maaf setelah polisi membantah laporan utama mereka tentang tuduhan pelecehan massal oleh 50 pengungsi Timur Tengah terhadap sejumlah perempuan di Kota Frankfurt pada Malam Tahun Baru lalu.

Seperti dilansir The Sydney Morning Herald, Kamis 16 Februari 2017, Bild meminta maaf setelah penyelidikan polisi menunjukkan laporan yang dimuat harian itu pada 6 Februari lalu ternyata kabar bohong.

Baca: Tahun Baru, Polisi Jerman Tangkap 650 Pria Afrika Utara

“Tim redaksi Bild meminta maaf atas laporan bohong dan tuduhan kepada para pengungsi. Ini tidak seperti standar jurnalistik yang diterapkan Bild,” demikian pernyataan harian itu.

Dalam laporan itu, Bild mewawancarai koki dan seorang perempuan berusia 27 tahun yang mengaku dilecehkan oleh 50 pria Timur Tengah di dekat kamp pengungsian Hasse.

“Orang-orang ini mendatangi restoran, mencuri jaket pelanggan dan melecehkan sejumlah perempuan,” kata koki restoran di Distrik Fressgass, kepada Bild.

Namun hasil penyelidikan polisi Frankfurt tidak menemukan kasus yang dituduhkan. Bahkan salah satu orang yang diduga menjadi korban pelecehan, tidak berada di Franskfurt, saat tuduhan kejahatan itu terjadi.

“Wawancara dengan saksi, tamu, dan pegawai restoran menunjukkan kasus pelecehan ini bahkan tidak terjadi,” demikian pernyataan kepolisian Jerman kepada harian Frankfurter Rundschau.

Seperti dikutip The Independent, jaksa Frankfurt kini tengah menyelidiki dua orang yang dituduh terlibat dalam pembuatan kabar bohong itu.

Kasus pelecehan seksual menjadi masalah sensitif di Jerman setelah serangkaian kasus terjadi di Kota Cologne pada Malam Tahun Baru 2016. Sekelompok pria mabuk asal Afrika Utara menyerang dan merampok ratusan perempuan di kota itu.

Masalahnya, kabar bohong yang dilansir Bild ini langsung diedarkan secara luas oleh media sayap kanan di beberapa negara yang menolak kehadiran pengungsi di Jerman, seperti Breibart di Amerika Serikat dan Daily Express di Inggris.

Hingga berita ini diturunkan, kedua laman ekstrim kanan itu hanya menambahkan kabar baru tentang hasil penyelidikan polisi, tapi menolak menarik kabar bohong itu.

Akibat kabar-kabar keji tentang pengungsi, Jerman kini menghadapi sejumlah serangan terhadap pengungsi dan imigran. Termasuk oleh propaganda partai ekstrim kanan Jerman, AfD setelah sekitar satu juta pengungsi asal Timur Tengah memasuki Jerman pada 2015.

SYDNEY MORNING HERALD | THE INDEPENDENT | EXPRESS | SITA PLANASARI AQUADINI


Berita terkait

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

5 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

5 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

7 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

11 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

11 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

12 hari lalu

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

13 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

14 hari lalu

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

Polda Bali buka suara perihal penangkapan paksa istri anggota TNI yang mempunyai anak usia 1,5 tahun dan menyusui di sel tahanan.

Baca Selengkapnya

Jerman Berikan Rp 433 M ke Korban Holocaust, Trauma Serangan Hamas

17 hari lalu

Jerman Berikan Rp 433 M ke Korban Holocaust, Trauma Serangan Hamas

Korban Holocaust mengaku trauma atas serangan Hamas ke Israel pada Oktober lalu, Jerman memberikan kompensasi ke mereka.

Baca Selengkapnya