Wakil Presiden Venezuela, Tareck El Aissami. REUTERS
TEMPO.CO, CARACAS - Venezuela melarang siaran stasiun televisi CNN dalam bahasa Spanyol, CNN en Spanola, karena melaporkan penjualan paspor oleh wakil presiden kepada kelompok teroris Timur Tengah.
Seperti dilansir ABC News, Kamis, 17 Februari 2017, Komisi Telekomunikasi Nasional Venezuela mengumumkan sanksi administratif kepada CNN en Spanola karena membuat laporan yang dianggap merugikan Venezuela.
“Serangan ini mengancam keamanan dan stabilitas demokrasi di Venezuela,” demikian pernyataan lembaga itu.
Pengumuman ini tidak secara resmi menyinggung ihwal laporan paspor, tapi pemerintah Venezuela terus mengkritik CNN setelah laporan itu disiarkan pada 6 Februari lalu.
Laporan CNN merupakan hasil investigasi selama setahun, setelah seorang sumber anonim membocorkan bahwa Wakil Presiden Venezuela Tareck El Aissami memberikan perintah langsung untuk menjual 173 paspor.
Paspor yang dikeluarkan kedutaan Venezuela di Bagdad itu, di antaranya dijual kepada sejumlah warga Irak dan ada pula yang diberikan untuk anggota kelompok Hizbullah Libanon.
Kelompok ini dianggap teroris oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat.
CNN berkukuh membela laporan tersebut dan balik menuding Caracas menghalangi akses stasiun televisi itu untuk memperoleh informasi. “Di CNN en Espanol, kami percaya kebebasan pers memainkan peran penting dalam demokrasi.”
Pemerintahan Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump baru saja mengeluarkan sanksi terhadap El Aissami pada Senin lalu.
Sanksi ini dikeluarkan karena Amerika menuding El Aissami terlibat dalam perdagangan narkotik internasional. Ia menjadi pejabat paling tinggi Venezuela yang masuk dalam daftar hitam Negeri Abang Sam.