Pemuda Palestina mengenakan penutup wajah saat bentrok dengan pasukan Israel di Issawiya, Yerusalem, 5 Oktober 2015. Netanyahu mengatakan penghancuran rumah-rumah pejuang Palestina akan dipercepat, pasukan keamanan di Yerusalem dan Tepi Barat akan diperkuat, dan penahanan para pejuang tanpa pengadilan akan diperluas. REUTERS/Ammar Awad
TEMPO.CO,Yerusalem – Otoritas Israel menghancurkan sedikitnya tiga rumah, dua di antaranya dalam prose pembangunan, di daerah pendudukan Issawiyah, Yerusalem Timur.
Pemilik salah satu rumah, Salih Turk, mengatakan kepada Ma’an, satu pasukan besar polisi, termasuk pasukan khusus Israel, menyerbu rumahnya dan memaksa mengevakuasi keluarganya.
”Bahkan mereka melarang kami mengambil barang-barang milik kami,” ucapnya.
Selanjutnya, tutur Turk, suara buldozer meraung-raung menghancurkan rumahnya. Dia menambahkan, 11 anggota keluarganya, termasuk enam anak kecil, saat ini hidup tanpa rumah akibat dibuldozer tentara Israel.
Turk mengatakan Pemerintah Kota Yerusalem telah menunda demolisi rumahnya setahun lalu hingga 8 Februari 2017 dan mendendanya 25 ribu shekels atau sekitar Rp 89 juta.
”Denda sebesar itu belum saya bayar,” tuturnya.
Sebelumnya, Turk mengaku dia dan pengacaranya sudah diberi tahu masalah rencana pembongkaran rumah tersebut.
Sementara itu, anggota Komite Populer Lokal, Muhammad Abu al-Hummus, mengatakan kepada Ma’an bahwa dua rumah dalam pembangunan yang dihancurkan itu berada di kawasan Isswiya.
Menurut Abu al-Hummus, otoritas Israel bangunan selanjutnya dibangun meskipun tanpa izin dari kantor Wali Kota Yerusalem.
Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu
9 jam lalu
Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu
Israel mengancam melakukan pembalasan terhadap Otoritas Palestina jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan menteri-menterinya.
Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah
16 jam lalu
Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia belum melihat rencana efektif dari pihak Israel untuk melindungi warga sipil sebelum operasi militer di Rafah.